Pencapaian NZE Perlu SDM Berkualitas Tinggi dan Berwawasan Global

Selasa, 21 Maret 2023 - Dibaca 240 kali

Jakarta, Indonesia menargetkan pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Selain menjadikan gas sebagai energi transisi, pencapaian ZNE juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi yang menguasai teknis, berprespektif lingkungan, memiliki kemampuan manajerial, serta berwawasan global.

Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji pada acara Human Capital Summit 2023 di Jakarta Convention Center, Selasa (21/3).

Menurut Tutuka, terdapat empat persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai NZE terkait SDM yaitu pertama, SDM harus memiliki penguasaan teknis di mana untuk subsektor migas maka SDM tersebut harus memiliki penguasaan terhadap geologi, geofisika, reservoir, produksi dan pengeboran, serta bisnis terkait lainnya.

"Kembangkan keterampilan lintas fungsi yang dapat berkontribusi pada multi bidang pekerjaan agar lebih bernilai. Selain itu juga perlu dikembangkan kecerdasan emosional, pemikiran kritis, analisis data dan pemahaman interaksi pembelajaran manusia dan mesin sangat penting untuk tetap kompetitif di dunia kerja," ujarnya.

Dirjen Migas juga menekankan pentingnya tenaga kerja nasional yang berkualitas global dan berintegritas nasional melalui kemitraan strategis untuk menjamin keamanan pasokan energi nasional secara global.

Syarat kedua adalah SDM harus berprespektif lingkungan. Industri migas Indonesia saat ini telah memiliki SDM yang potensial, terutama di tataran menengah. Namun peningkatan kemampuan terutama terkait transisi energi harus tetap ditingkatkan. Misalnya, terkait CCS dan CCUS, kegiatan operasi panas bumi, tenaga surya, green and blue hydrogen, serta energi terbarukan.

Ketiga, SDM harus memiliki kemampuan manajerial yaitu memiliki visi yang jelas tentang arah transisi energi, mampu membangun tim yang solid, berdisplin dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pembuat keputusan sekaligus ahli strategi.

Terakhir, SDM yang berperspektif global yaitu berkomitmen menjawab tantangan dan berinovasi dalam mengatasi segala hambatan untuk mempercepat transisi energi global.

Human Capital Summit 2023

Ajang Human Capital Summit merupakan salah satu langkah Kementerian ESDM untuk mencapai target NZE dengan mengutamakan sinergitas antarinstitusi.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana ketika membuka acara ini menyampaikan, sebanyak 60% sumber energi listrik Indonesia berasal dari batubara. Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah bersama apabila pemanfaatan teknologi belum bisa meredam emisi sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah. "Itulah pentingnya transisi energi bagi Indonesia. Kita mesti pindah dari sesuatu yang ketergantungan dari energi fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan dan semua ini sudah ada di dalam roadmap NZE," ujar Rida.

Kesiapan human capital dalam mewujudkan NZE sangat penting sehingga acara Human Capital Summit 2023 ini menjadi modal utama karena semuanya tergantung 'The Man Behind The Gun'. "Apapun bagusnya programnya, pada akhirnya yang eksekusi dan terima akibatnya adalah human capital. Dan human capital ini bukan hanya menyediakan dalam jumlah yang cukup, juga harus berkualitas agar efektivitasnya dan efisiensi juga bisa didapat," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala BPSDM Kementerian ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo. Menurut dia, sangat penting bagi Indonesia melaksanakan transisi energi dan untuk mewujudkannya diperlukan SDM yang kompeten dan memiliki kapasitas yang baik.

"Satu poin penting untuk bersama-sama berkolaborasi semua stakeholder untuk bersama-sama berbicara kesiapan human capital yang ada. Kalau kita sudah melihat tidak ada lagi eranya kita jalan-jalan sendiri yang dipentingkan adalah eranya berkolaborasi. Jadi diperlukan kolaborasi yang cantik yang apik yang bisa membawa kita semuanya bersama-sama salah satu point penting," jelas Prahoro. (TW)