Pemprov Jambi Apresiasi dan Siap Dukung Pengembangan WK Jabung Tengah dan West Kampar
Jakarta, Pemerintah Provinsi Jambi mengapresiasi penandatanganan kontrak kerja sama Wilayah Kerja Jabung Tengah dan Wilayah Kerja West Kampar, serta menyatakan kesiapannya mendukung kebijakan Pemerintah meningkatkan pengembangan migas nasional, termasuk potensi migas di daerahnya.
"Penandatanganan kontrak ini merupakan langkah bagus di mana Pemerintah Indonesia sedang berupaya memenuhi kebutuhan migas nasional. Saya harapkan kita dapat berkoordinasi dengan baik dan kami siap mendukung apa yang menjadi kebijakan Pemerintah Pusat," ungkap Gubernur Jambi Al Haris pada acara Penandatanganan Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Jabung Tengah dan Wilayah Kerja West Kampar di Kementerian ESDM, Rabu (25/1).
Menurut Gubernur Jambi, telah menjadi tugas pemerintah daerah untuk mengamankan kondisi di daerah, sehingga tercipta kegiatan migas yang aman, nyaman dan kondusif. Gubernur juga meminta agar operasi migas ini melibatkan tenaga kerja lokal yang potensial.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Al Haris mengucapkan terima kasih atas kerja keras Ditjen Migas dan SKK Migas dalam mendukung migas di daerah. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di dunia global. Yang pasti, apa yang bisa hari ini kita lakukan, maka kita lakukan dengan baik dan pada akhirnya dapat bermanfaat positif dalam rangka penerimaan negara," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Menurut Dwi, Wilayah Kerja (WK) Jabung Tengah dan West Kampar yang berlokasi di Sumatera bagian Tengah, potensinya cukup baik. dari sisi market atau pasar tidak ada masalah. "'Dua-duanya dari sisi market tidak ada masalah. Jika minyak, sudah jelas karena Indonesia masih impor banyak. Jadi manakala ada satu tetes saja minyak, sangat berharga untuk negara kita," ujarnya.
Sementara dari sisi gas bumi, prospeknya cukup bagus karena bisa digunakan untuk kebutuhan Sumatera bagian Tengah sendiri, juga pupuk. PLN dan Pertamina Hulu Rokan yang membutuhkan pasokan gas bumi. Juga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Barat yang infrastrukturnya sudah lengkap.
Apabila nantinya masih ada kelebihan pasokan, maka bisa digunakan untuk kebutuhan di Batam dan Singapura, "Batam juga akan berkembang pesat. Banyak yang berkirim surat minta gas. Jadi dari segi market tidak ada masalah. Kalau masih ada lebihan juga, bisa diekspor ke Singapura," kata Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengharapkan agar kedua WK dapat segera dioperasikan sehingga dapat menambah produksi migas nasional. WK West Kampar merupakan WK Eksploitasi dan terhenti berproduksi tahun 2018. Sedangkan WK Jabung Tengah diharapkan dapat segera melaksanakan komitmen pastinya.
WK West Kampar berlokasi di wilayah administrasi Provinsi Riau dan Sumatera Utara. WK ini memiliki potensi sumber daya sebesar 130 MMBO di mana pada WK tersebut juga terdapat lapangan yang telah berproduksi yaitu Lapangan Pendalian dengan OOIP 10,4 MMBO (2P Risk), Cumulative Production 0,8 MMBO dan Remaining Reserve 9,6 MMBO.
Sedangkan WK Jabung Tengah berlokasi di wilayah administrasi Provinsi Riau, Jambi dan Kepulauan Riau. serta memiliki potensi perkiraan sumber daya sebesar 200 MMBOE. (TW)