Mubadala Berkomitmen Investasi di Indonesia, Lirik Blok Mahakam
Jakarta, Mubadala Petroleum berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia. Perusahaan minyak asal Uni Emirat Arab itu juga menaruh perhatian terhadap Blok Mahakam serta mengharapkan agar peraturan perpajakan untuk skema bagi hasil gross split segera diterbitkan.
Hal itu dikemukan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial di Gedung Migas, Rabu (8/11), terkait kunjungan pimpinan Mubadala Petroleum ke Wamen ESDM Arcandra Tahar di Jakarta, Selasa (7/11).
"Intinya (kunjungan) Mubadala kemarin itu (Selasa, 7/11), mereka menyampaikan terima kasih (karena) investasi di indonesia berjalan dengan baik. Hambatan maupun tantangan yang mereka hadapi, ya kan yang namanya industri migas ini kan pasti banyak tantangan, misalnya shutdown. Baik SKK Migas, Ditjen Migas, mencarikan solusi. Itu masalah temporary saja," ujar Ego.
Dalam kesempatan itu, Mubadala juga menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia. Tidak terbatas pada Lapangan Ruby di Blok Sebuku, tetapi juga lapangan migas lainnya yang dianggap potensial.
Salah satu lapangan yang ditanyakan Mubadala adalah Blok Mahakam yang pengelolaannya mulai 1 Januari 2018 berada di tangan PT Pertamina. Terkait Blok Mahakam ini, menurut Ego, Pemerintah menyarankan agar perusahaan tersebut melakukan pembicaraan b to b dengan Pertamina.
"Soal Mahakam mereka juga sempat tanya. Kita sebagai Pemerintah bilang, ya silakan b to b ke Pertamina. Jadi kita tidak tahu seperti apa. Cuma kita bilang, you ada baiknya bicara dengan Pertamina karena Pertamina pun, Pak Massa (Dirut Pertamina), ingin cari partner," papar Ego.
Hal lain yang menarik perhatian Mubadala adalah aturan perpajakan untuk skema bagi hasil gross split karena terkait penawaran 15 wilayah kerja (WK) tahap pertama tahun 2017. "Salah satunya karena lelang (WK migas) tahap pertama. Mereka kan juga ada joint study," tambahnya.
Terkait aturan perpajakan gross split ini juga telah disampaikan Mubadala dalam pertemuan Wamen ESDM Arcandra Tahar dengan Undersecretary, Ministry of Energy, UAE, H.E. Matar Hamed Al Neyadi, akhir Oktober 2017. Dalam pertemuan itu, Mubadala Petroleum juga menyatakan akan melakukan investasi di Blok Andaman dan akan mempertimbangkan untuk perluasan investasi ke Natuna. (TW)