ESDM Tinjau Perkembangan Jargas di Probolinggo dan Pasuruan

Rabu, 31 Oktober 2018 - Dibaca 1736 kali

Probolinggo, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto meninjau perkembangan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. Realisasi perkembangan hingga Oktober 2018 mencapai 69,54% dengan target pemasangan 5.025 sambungan rumah (SR). Sumber gas dipasok dari Husky CNOOC Madura Ltd sebesar 0,2 MMSCFD, pembangunan jargas dibangun oleh PGN.

Dirjen Migas didampingi Walikota Probolinggo Rukmini, Wakil Walikota Pasuruan Teno Raharjo, Wakil Ketua Komisi 7 DPR RI Ridwan Hisjam, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Dilo Seno Widagdo.

Pembangunan jargas merupakan program berkelanjutan Pemerintah untuk memberikan bahan bakar yang murah, bersih, aman dan ramah lingkungan kepada masyarakat. Jargas dibangun oleh Pemerintah di daerah yang memiliki sumber gas, infrastruktur pasok gas bumi, dan terdapat ketersediaan pengguna.

Sementara, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Persero Tbk, Dilo Seno Widagdo menjelaskan, dalam proses pemasangan jargas terdapat kendala terkait sosialisasi. Tak sedikit masyarakat yang merasa terganggu dengan galian yang dilakukan di depan rumah mereka untuk pembangunan jargas. Oleh karenanya butuh sosialisasi yang memakan waktu.

"Nah itu butuh waktu. Kadang kadang itu yang menghambat, kita butuh ngumpulin warga lagi, apalagi di daerah sini warganya banyak," paparnya.
Namun, Dilo Seno memastikan pembangunan jargas di Probolinggo dan Pasuruan bisa selesai seluruhnya pada 26 Desember 2018.

Selain itu, masyarakat juga memperoleh keuntungan sisi finansial karena harga gas bumi lebih murah dari LPG. Setiap bulannya, penghematannya bisa mencapai sekitar Rp 50.000 per keluarga. Manfaat lainnya, gas bumi adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan tersedia setiap saat. Masyarakat tidak perlu keluar rumah mencari LPG atau minyak tanah dan kayu bakar, jika sewaktu-waktu kehabisan. (OP)