Semangat dan Dedikasi Soemantri Brodjonegoro, Cerminan Wajah Baru Ditjen Ketenagalistrikan

Jumat, 4 Oktober 2019 - Dibaca 2486 kali

Penyalaan sirene menandai perubahan nama gedung kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menjadi Gedung Soemantri Brodjonegoro I dan Gedung Soemantri Brodjonegoro II. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Ibu Nani Soeminarsari Brodjonegoro, dan Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana, melakukan peresmian pada hari ini, Jumat (4/10/2019), di Jakarta. Sebelumnya, gedung yang terletak di Jalan HR Rasuna Said Blok X2, Kav.7-8, Kuningan, Jakarta Selatan ini bernama Gedung Utama dan Gedung Annex.

Dalam sambutannya, Rida Mulyana menyampaikan dasar perubahan nama gedung ini, yakni Keputusan Menteri ESDM nomor 46 K/93/MEM/2019 tanggal 4 Maret 2019 tentang Penetapan Nama Gedung Kantor di Lingkungan Kementerian ESDM. Penetapan nama gedung kantor di lingkungan Kementerian ESDM bertujuan untuk penataan dan ketertiban nama gedung kantor, pemberian identitas gedung, serta sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada para tokoh-tokoh bangsa di sektor ESDM.

Bambang Brodjonegoro selaku perwakilan keluarga Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan rasa terimakasihnya. "Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih karena apa yang dikontribusikan oleh ayah saya kepada bangsa dan negara masih diingat, semoga juga oleh generasi yang makin muda. Kita sebagai bangsa yang besar juga tidak pernah boleh melupakan sejarah karena sejarah bangsa ini bukan sejarah bangsa yang dibangun dengan mudah, tetapi juga dengan perjuangan, dedikasi, dan juga kadang-kadang pengorbanan," ujarnya.

Bambang juga mengingatkan bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus memiliki ambisi untuk menjadi bangsa yang maju. "Kami sudah membuat Visi 2045, mudah-mudahan bisa di-follow up dan menjadi inspirasi bagi teman-teman di ESDM, khususnya Ketenegalistrikan. Tugas Bapak-Ibu di Ketenagalistrikan bukan hanya pada Rasio Elektrifikasi. Rasio Elektrifikasi sudah hampir 100%, tapi bagi kami, yang masih kurang komponen sebagai negara maju adalah konsumsi listrik per kapitanya. Jadi memang orientasinya harus berubah dari pembangkit menjadi transmisi dan distribusi," Bambang menyampaikan.

Prof. Dr. Ir. R. M. Soemantri Brodjonegoro yang lahir di Semarang, 3 Juni 1926, merupakan Menteri Pertambangan Indonesia dalam masa jabatan 17 Oktober 1967 - 28 Maret 1973. Ia menggantikan Menteri Pertambangan sebelumnya, yakni Slamet Bratanata. Pada 1973, Soemantri Brodjonegoro melanjutkan pengabdiannya pada negara menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kiprahnya dalam dunia akademis juga cemerlang. Pada tahun 1964, di usianya yang ke-38, Soemantri Brodjonegoro diangkat sebagai Rektor ke-6 Universitas Indonesia (UI), yang merupakan rektor termuda UI sepanjang sejarahnya hingga saat ini. Ia wafat pada 18 Desember 1973 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Nama Soemantri Brodjonegoro yang disematkan sebagai nama gedung kantor Ditjen Ketenagalistrikan diharapkan dapat menjadi inspirasi dan semangat baru bagi pegawai Kementerian ESDM, khususnya PNS Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan. Dedikasinya pada bangsa dan negara dapat menjadi teladan untuk senantiasa bekerja dengan semangat, cepat, dan akurat, sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang optimal. (AMH)