Program BPBL Hadir di Jawa Barat, 14.307 Rumah Tangga Terlistriki

Sabtu, 17 Juni 2023 - Dibaca 259 kali

Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) hadir di seluruh Indonesia, tak terkecuali Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2022 lalu, sebanyak 14.307 rumah tangga tidak mampu mendapat bantuan sambungan listrik gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dari jumlah tersebut, 2.129 sambungan rumah tangga berasal dari Kabupaten Bandung Barat yang tersebar di 11 kecamatan.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Wanhar menyampaikan hal tersebut dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL Provinsi Jawa Barat di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (17/06/2023).

Wanhar menyebut masyarakat penerima program BPBL mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana.

"Pada tahun 2023 ini, program BPBL akan dilanjutkan kembali dengan menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Direncanakan Provinsi Jawa Barat akan mendapat alokasi sebesar 19.430 rumah tangga penerima BPBL di tahun 2023 ini," tuturnya.

Senada, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Rian Firmansyah menyampaikan bahwa kuota BPBL meningkat di tahun ini.

"Ada beberapa evaluasi terhadap program ini, antara lain penambahan kuota BPBL dari 80.000 menjadi 125.000 dan untuk daya listrik naik dari 450 VA menjadi 900 VA. Semoga menjadi lebih bermanfaat," kata Rian.

Ia menyebut perlunya kolaborasi dalam program mewujudkan program ini. Rian mengatakan Komisi VII senantiasa menyerap aspirasi dari masyarakat.

"Masyarakat kita bantu karena mereka tidak tahu jalur-jalur birokrasi untuk menyampaikan kebutuhannya. Dengan kerja sama yang baik antara aparat desa, kades, camat, dan dengan kolaborasi yang baik, maka terwujud program dari dana APBN yang bermanfaat dan tepat sasaran" Rian menyampaikan.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bandung Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat Achmad Fauzan Azima menyampaikan terima kasih atas Program BPBL untuk masyarakat Bandung Barat.

"Semoga program ini dapat mendukung program "Bandung Barat Caang (Terang)" yang sedang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat," tutur Achmad Fauza.

General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Barat Susiana Mutia menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung Program BPBL.

"Program BPBL merupakan bukti kontribusi PLN meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat lebih baik," ujar Susi.

Ia menyatakan PLN siap menjadi penggerak di bidang ketenagalistrikan dan bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mencapai Rasio Elektrifikasi 100%.


Tak Dipungut Biaya

Tini (50) warga Desa Cikahuripan, sedang mengasuh cucunya ketika Tim ESDM menyambangi rumahnya. Ia bercerita selepas anak pertamanya meninggal, ia mesti merawat ketiga cucunya.

Untuk kebutuhan hidup sehari-hari, ibu dua anak ini mengandalkan anak bungsunya yang bekerja sebagai satpam. Ekonomi yang sulit membuatnya mesti menyalur listrik.

"Selama belasan tahun nyalur listrik ke emak. Makasih, jeung teh udah dikasih listrik. Tadinya belum punya listrik, ini dikasih, terima kasih," kata Tini yang menjadi salah satu penerima manfaat Program BPBL.

Ketika ditanya apakah dipungut biaya untuk program ini, Tini menjawab lugas, "Enggak. Ini gratis."

Tetangga sebelah Tini, Juariah (49) juga menerima bantuan Program BPBL. Sehari-hari ia bekerja sebagai buruh kebun bersama suaminya. Senada dengan Tini, ia menyebut Program BPBL tidak dipungut biaya.

"Makasih pada pemerintah yang udah ngasih bantuan listrik gratis," tuturnya sambil tersenyum.

Selama ini Juariah menyalur listrik di rumah orang tuanya. Ia mengatakan kendala yang dihadapi saat menyalur.

"Sering mati lampu kalau banyak pemakaian," ujarnya. Juariah bersyukur menerima bantuan pemasangan instalasi listrik gratis.

Masyarakat seperti Juariah dan Tini berhak mendapatkan akses listrik. Melalui Program BPBL, negara hadir. Melalui Program BPBL, masyarakat mandiri dengan instalasi listrik sendiri. (AMH/MAR)