Presiden Jokowi: Percepat Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan di Tanah Papua!

Selasa, 9 Mei 2017 - Dibaca 2688 kali

Presiden Jokowi didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan pada Selasa (9/5) meresmikan beberapa infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Hadir pula dalam peresmian tersebut beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Papua, dan Walikota Jayapura. Dalam sambutannnya Jokowi menyampaikan bahwa ia menginstruksikan kepada Menteri ESDM, Menteri BUMN, dan Dirut PT PLN (Persero) untuk secepat-cepatnya menyelesaikan kekurangan pembangunan infrastruktur ketenagalisrtrikan di Indonesia timur, utamanya di tanah Papua.

"Setiap saya berkunjung ke provinsi manapun, kabupaten manapun, yang menjadi keluh kesah adalah kekurangan listrik, sering mati, sering byar pet. Ini memang fakta yang kita hadapi," ungkap Jokowi. Padahal menurutnya listrik memberi kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kemampuan hidup. Listrik disebutnya bisa menghidupkan usaha-usaha di rumah-rumah. "Buat saya yang paling penting dari kehadiran listrik adalah anak-anak bisa belajar agar sumber daya kita bisa lebih baik dan bisa bersaing dengan negara-negara lain." ujarnya. Oleh sebab itu pemerintah menurut Jokowi akan terus mendorong percepatan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik di seluruh Tanah Air agar Indonesia dapat membangkitkan potensi energi yang dipunyai.

Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan bahwa tiga komoditas penting yang tengah digalakkan di Papua adalah Bahan Bakar Minyak (BBM), Semen, dan Listrik. Jokowi bercerita bahwa dua tahun yang lalu harga BBM di Papua sangat berbeda di wilayah lain. Dalam enam bulan ini, harga BBM disesuaikan sehingga sama seperti yang dirasakan di Provinsi lain. Pemerintah juga terus mencari jalan lain agar harga semen di Papua sama dengan di daerah lain.

Terkait penyediaan listrik, pada tahun 2020 Papua akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON). Saat ini vanue penyelenggaraan tengah dibangun oleh pemerintah baik daerah maupun pusat. "Tapi kalau dihitung-hitung litriknya masih masih kurang," ungkap Jokowi.

Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik di Papua dan Papua Barat sekitar 280 MW. "Sampai tahun 2019 diharapkan kita akan mendapat angka 730 MW, akan berlipat lebih dari 2 kali," ungkapnya. Dengan dibangunnya pembangkit-pembangkit baru tersebut, diharapkan tidak ada lagi kekurangan listrik di tanah Papua. Jokowi juga sudah mengisntruksikan kepada Menteri ESDM agar papua diberi prioritas penggunaan gas sebagai pembangkit listrik."Jangan semuanya batubara, harus ada beberapa pembangkit listrik gas maupun energi baru terbarukan," tegasnya. (PSJ)