Dirjen Gatrik Kunjungi Proyek PLTU Tanjung IPP

Sabtu, 3 Februari 2018 - Dibaca 2633 kali

Dirjen Ketenagalistrikan Andy N Sommeng didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Agoes Triboesono dan Direktur Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda meninjau proyek PLTU Tanjung IPP (2 x 100 MW) di Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat (2/2). Proyek yang dikembangkan oleh PT Tanjung Power Indonesia ini direncanakan COD Unit I pada Desember 2018 dan unit II pada Maret 2019. Saat ini progres pembangunan pembangkit telah mencapai 85,68%.

Dirjen berharap pembangunan pembangkit ini segera selesai sehingga dapat menunjang sistem kelistrikan Barito di Wilayah Kalimantan Tengah dan Selatan. Saat ini Daya Mampu sistem Barito mencapai 648,6 MW, dengan beban puncak 572,4 MW dan cadangan 76,2 MW. Dengan tambahan pembangkit dar PLTU Tanjung nanti kondisi kelistrikan di Kalimantan Selatan akan semakin membaik dimana rasio elektrifikasi saat ini mencapai angka 91,25%. "Dengan selesainya proyek ini diharapkan reserve margin meningkat dan beban dapat ditutup," ungkap Jarman. "Manfaat (proyek) ini sangat besar untuk masyarakat Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Syamsul Huda menjelaskan bahwa sampai tahun 2018 ini reserve margin sistem Barito sangat tipis. "Dengan masuknya PLTU Tanjung 2 x 100 MW, diharapkan dapat meningkatkan reserve margin sehingga tahun 2019 nanti reserve marginnya dapat mencukupi kelistrikan di Kalimantan Tengah dan Selatan," ungkapnya. Reserve margin ini menurutnya sangat penting karena Kaimantan Selatan ini dulu sangat defisit, sekarang baru surplus 10%. "Saya berharap seluruh sistem kelistrikan di Indonesia bisa mendekati 30%, dengan selesainya proyek 35.000 MW, target 30% bisa segera dicapai," ungkapnya.

Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengungkapkan apresiasinya terhadap kementerian ESDM dan PT PLN yang meninjau proyek pembangkit milik PT Adaro Power ini. Ia pun mengungkapkan komitmen PT Adaro Power dalam menyukseskan program pemerintah 35.000 MW. "Sudah menjadi komitmen kami untuk selesai di awal tahun 2019," ungkapnya.

Selain meninjau proyek PLTU Tanjung, rombongan juga meninjau PLTU 2 x 30 MW yang dikembangkan oleh PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) yaitu Wilayah Usaha Ketenagalistrikan yang dikembangkan oleh PT Adaro Indonesia untuk melistriki areal pertambangan di daerah tersebut. (PSJ)