Grand Seminar DERRICK 2018 Bahas Sumber Daya Panas Bumi

Senin, 3 September 2018 - Dibaca 2693 kali

Himpunan Mahasiswa Produksi PEM Akamigas kembali menyelenggarakan event DERRICK 2018. Dalam rangkaian event Derrick 2018 ini akan dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya adalah Grand Seminar, Bakti Sosial, Smart Competition, Oil Rig Design, Mud Design dan untuk pertama kalinya juga akan diadakan lomba Well Design.

Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 - 8 September 2018 ini bukan hanya untuk kalangan internal PEM Akamigas, namun juga mengundang berbagai universitas lain untuk menjadi peserta diantaranya adalah ITB, UNDIP, UPN Veteran Yogyakarta, STT Migas Balikpapan, Universitas Hasanudin, Universitas Petronas dan masih banyak lagi.

Diawali dengan kegiatan Grand Seminar yang mengangkat tema "Geothermal Resources to Support Indonesia in Global Economy Competitiveness". Seminar ini bertempat di Gedung Kuda Laut PEM Akamigas pada hari sabtu (1/9/2018).

Acara ini di hadiri oleh Fungsional dosen produksi dan Mahasiswa Program Studi Teknik Produksi Minyak dan Gas. Dalam seminar ini menghadirkan narasumber Ir. Ida Nuryatin Finahari, M.Eng. Direktur Panas Bumi dari Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Riki Firmandha Ibrahim dari Direktur GEO DIPA ENERGI (Persero) dan Erwin Bustami, S.T., Leader Senior Company Man & Drilling Advisor di Pertamina Geothermal Energy.

Dalam sambutan pembukaan, Wakil Direktur III Bambang Yudho Suranta M.T. menyampaikan bahwa seminar ini mengangkat tema " Maximizing Geothermal Resources to Support Indonesia in Global Economy Competitiveness" tentang Geothermal supaya mendunia karena cadangan yang dimiliki indonesia masih cukup besar. Semoga semua anak-anak dalam seminar ini supaya aktif sehingga mendapat nilai tambah.

Pada sesi pertama, narasumber Ir. Ida Nuryatin Finahari, M.Eng. menyampaikan bahwa Prinsip prioritas pengembangan energi nasional adalah memaksimalkan penggunaan energi terbarukan (Angin, Air, Panas Bumi, Bioenergi, Surya, Arus Laut), meminimalkan penggunaan minyak bumi, mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dan energi baru, menggunakan batubara sebagai andalan pasokan energi nasional, memanfaatkan nuklir sebagai pilihan terakhir.

Target energi terbarukan pada bauran energi nasional tahun 2025 adalah 23% dan baru 7% yang dimanfaatkan sampai tahun 2017, bahwa energi panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, serta batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi. Dan karakteristik panas bumi adalah energi bersih, ramah lingkungan dan sustainable.

Pada sesi kedua dilanjutkan oleh Riki Firmandha Ibrahim. Riki menyampaikan bahwa GEO DIPA adalah BUMN satu-satunya yang khusus bergerak di bidang panas bumi. GEO DIPA harus mengupayakan terobosan dalam menurunkan resiko dengan tujuan harga listrik yang layak.

Dan pada sesi terakhir adalah Erwin Bustami, S.T. yang memperkenalkan pemboran sumur panas bumi. Proses Pemboran panas bumi relatif sama seperti dengan pemboran minyak dan gas bumi, Menggunakaan rig yang sama, peralatan yang sama dan penyedia jasa pemboran yang sama. Karena mempunyai temperatur dan reservoir alamiah maka pemboran sumur panas bumi mempunyai beberapa hal spesifik yang tidak ditemukan di pemboran minyak dan gas bumi.