Kementerian ESDM Tutup Rangkaian Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Energi di Kalimantan

Monday, 22 July 2024 - Dibaca 117 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 381.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 22 Juli 2024

Kementerian ESDM Tutup Rangkaian Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Energi di Kalimantan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, melalui program UK-PACT (United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transition) MENTARI Efisiensi Energi, menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Manajemen Energi di Gedung Pemerintah Wilayah Pulau Kalimantan. Bimtek ini menjadi penutup dari rangkaian acara Bimtek serupa yang telah diselenggarakan untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui peningkatan efisiensi energi dan mendukung pelaksanaan konservasi energi pada Gedung Pemerintah.

Koordinator Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi Hendro Gunawan, pada sambutannya mewakili Direktur Konservasi Energi, menyampaikan bahwa sektor bangunan gedung termasuk salah satu sektor terbesar dalam mengkonsumsi energi nasional. Bangunan gedung mengkonsumsi energi hingga 22 persen, yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

"Saat ini telah terbit Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang mengamanatkan seluruh instansi pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakan manajemen energi. Untuk itu para pengelola gedung pemerintah perlu mengetahui dan menerapkan langkah-langkah manajemen energi," ujar Hendro di Balikpapan, Selasa (16/7) lalu.

Hendro juga berharap agar kegiatan Bimtek ini dapat menjadi langkah strategis bagi instansi Pemerintah Daerah dalam menerapkan teknik peningkatan efisiensi energi pada bangunan gedung yang dikelola.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembangunan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Amanda McLoughlin, mengatakan bahwa Inggris senantiasa menjadi mitra yang erat dalam perjalanan Indonesia menuju transisi energi yang berkelanjutan.

"Program UK PACT MENTARI Efisiensi Energi menunjukkan komitmen kami yang kuat terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca global dan tujuan iklim Indonesia. Seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia tahun ini, kami berkomitmen untuk memperdalam kemitraan kami dengan Indonesia, seraya bekerja sama untuk mewujudkan kemakmuran, melestarikan lingkungan, dan menciptakan kehidupan yang lebih damai bagi masyarakat kita," katanya.

Senada, Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi mewakili Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalimatan Timur Elly Luchritia Nova menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Kalimantan Timur sebagai acuan pengembangan energi baru terbarukan di Kalimantan Timur menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

"Sebagaimana dijelaskan pada Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 5 Tahun 2023 tentang Peningkatan Program Energi Baru dan Energi Terbarukan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur senantiasa mendukung upaya pemerintah melaui Aksi Mandiri Energi Terbarukan atau AMET yang mendorong perusahaan yang memiliki potensi energi terbarukan agar memanfaatkannya secara optimal untuk keperluan internal dan untuk diekspor kelebihannya. Bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi fosil secara bertahap serta mengurangi emisi gas rumah kaca, baik yang dihasilkan dari pembakaran energi fosil maupun dari pelepasan metana akibat pembusukan bahan organik ke udara," jelas Elly.

Direktur Institute for Natural Resources, Energy, and Environmental Management (IREEM) Arief Yunan menyatakan bahwa penggunaan energi bangunan gedung secara global diperkirakan akan tumbuh lebih pesat dalam 10 tahun ke depan.

"Berdasarkan studi pada tahun 2021 dari Journal Building Engineering, bahwa pertumbuhan luas bangunan gedung di Indonesia sangat tinggi dan linier dengan pertumbuhan konsumsi energi yang diperkirakan akan tumbuh sampai 100% dalam 20 tahun ke depan. Energi listrik menjadi sumber energi terbesar yang dikonsumsi oleh bangunan gedung dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Untuk memitigasi aspek-aspek di atas diperlukan strategi peningkatan efsiensi energi bangunan gedung," ujar Arief.

Lebih lanjut Arief menyampaikan bahwa gedung yang sudah terbangun ataupun gedung baru dapat membangun sistem manajemen energi yang mampu mendukung pengelolaan gedung pemerintah dalam meningkatkan efsiensi energi pada bangunan gedung.

"Dengan memanfaatkan berbagai metodologi manajemen energi gedung dapat terkelola dengan kinerja dan penggunaan energi yang optimal, disertai dengan kenyamanan dan kesehatan hunian bangunan," pungkasnya.

Kegiatan Bimtek telah diselenggarakan sejak tahun 2023 dan dilaksanakan di 8 kota di Indonesia, mencakup 29 provinsi dan diikuti sebanyak 450 peserta yang berasal dari 314 institusi, kementerian/lembaga, instansi daerah, universitas, rumah sakit, dan sektor publik.

Rangkaian acara Bimtek ini diselenggarakan untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui peningkatan efisiensi energi dan mendukung pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang mewajibkan Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menerapkan manajemen energi pada sarana dan prasarana yang dikelola termasuk bangunan gedung. Bimtek ini bertujuan meningkatkan kapasitas para pengelola gedung pemerintah dalam melaksanakan manajemen energi dan menerapkan praktik-praktik efisiensi energi di instansi masing-masing. Para peserta Bimtek mendapat pembelajaran mengenai sistem manajemen energi berdasarkan ISO 50005:2021 dan upaya-upaya teknis peningkatan efisiensi energi pada bangunan gedung. (DKD)


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!