Kementerian ESDM Terus Tingkatkan Upaya Mitigasi Bencana Gunung Api di Indonesia

Rabu, 7 Agustus 2024 - Dibaca 636 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 431.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 7 Agustus 2024

Kementerian ESDM Terus Tingkatkan Upaya Mitigasi Bencana Gunung Api di Indonesia

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya menegaskan pentingnya upaya mitigasi bencana gunung api. Dalam upaya tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PVMBG terus meningkatkan pemantauan, penyelidikan, serta peringatan dini terhadap aktivitas vulkanik di berbagai gunung api di Indonesia.

"Jumlah gunung api di Indonesia itu 127 atau sekitar 13% dari gunung api yang ada di dunia. Kita berperan penting untuk mitigasi kebencanaan, dan Badan Geologi dalam hal ini telah melakukan pemantauan untuk penyelamatan masyarakat Indonesia, ujar Hadi di Pos Pengamatan Gunung Dieng, Jawa Tengah, Selasa (6/8).

Lebih lanjut Hadi menekankan bahwa upaya mitigasi bencana menjadi fokus utama PVMBG, mengingat 45 juta jiwa tinggal di sekitar gunung api aktif di Indonesia. "Erupsi gunung dapat menyebabkan bencana bagi penduduk di sekitarnya, sehingga ini perlu pemantauan yang terus menerus. Petugas gunung api hampir setiap hari bisa melaporkan lebih dari 10 kali setiap harinya bagaimana kondisi erupsi tiap gunung api yang tersebar di Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, PVMBG juga terus memperbarui peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk mengidentifikasi daerah berisiko tinggi. "Kami terus update tentang peta kawasan rawan bencana (KRB), kami pun melakukan sosialisasi dan update dengan hasil cek di lapangan. Peneliti serta tenaga ahli di PVMBG selalu melakukan update terkait dengan peta KRB," tambah Hadi.

Di samping itu, dukungan dari Menteri ESDM juga sangat berperan dalam upaya mitigasi bencana. Hadi mengungkap bahwa Menteri ESDM telah memberikan arahan untuk melakukan modernisasi peralatan yang ada di setiap pos gunung api, sehingga ketersediaan peralatan di setiap 75 pos gunung api di Indonesia semakin tercukupi.

"Modernisasi dilakukan secara bertahap, jadi harapan kami nanti di tahun 2029-2030 sudah tuntas. Tentu saja bahwa penyediaan modernisasi ini perlu ada perhatian terkait dengan maintenance dan penggantian (alat) yang rusak," jelas Hadi.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh PVMBG turut melibatkan tokoh masyarakat dan instansi terkait seperti BPBD serta dinas di pemerintah daerah. "Sampai saat ini sosialisasi berjalan dengan baik dan bahkan Pengamat Gunung Api hampir semuanya memiliki hubungan yang bagus dengan masyarakat sekitar " tutup Hadi. (ARN)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Bagikan Ini!