Tampil Sebagai Kampus Inklusif, Menteri ESDM Minta PEP Bandung Jalin Kolaborasi dengan Badan Usaha

Kamis, 8 Agustus 2024 - Dibaca 71 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 435.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 8 Agustus 2024

Tampil Sebagai Kampus Inklusif, Menteri ESDM Minta PEP Bandung Jalin Kolaborasi dengan Badan Usaha

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung (PEPB) terus menjalin kolaborasi dengan badan usaha untuk menghasilkan wisudawan yang kompeten dalam bidang pertambangan dan energi. Menurut Arifin, saat ini banyak sekali isu-isu Sektor ESDM khususnya Minerba yang membutuhkan kontribusi hasil kolaborasi PEP Bandung dengan dunia usaha.

"Kehadiran perwakilan perusahaan pertambangan dalam acara wisuda kali ini, merupakan wujud kesadaran kita semua akan pentingnya membangun keselarasan antara pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI)," kata Arifin mengawali sambutannya di acara dies Natalis Ke-5 Wisuda DIII/Diploma Tiga Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung di Bandung, Kamis (8/8).

Perusahaan yang hadir di acara wisuda ini adalah mitra PEP Bandung dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk pemberian beasiswa, tempat magang, maupun dalam menyerap lulusan untuk bekerja. "Keselarasan PEP Bandung dengan DUDI harus terus ditingkatkan. Banyak sekali isu yang dihadapi Sektor ESDM khususnya Minerba yang membutuhkan kontribusi hasil kolaborasi PEP Bandung dengan DUDI," lanjut Arifin.

Arifin mengingatkan, ekosistem kemitraan vokasi harus terus dibina dan ditumbuhkembangkan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan DUDI. Khusus pada Sektor ESDM, pemerintah tentu diwakili oleh Kementerian ESDM akan terus memastikan ekosistem kemitraan vokasi dapat menjadi bagian penting dalam menjawab isu sektor, terutama dalam hal pengembangan sumber daya manusia di sektor ESDM.

PEP Bandung telah tampil sebagai kampus yang inklusif, dengan peserta didik yang beragam dari Sabang sampai Merauke, dari perkotaan hingga daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), dari mahasiswa swadaya hingga mahasiswa sekitar tambang yang dibiayai perusahaan pertambangan. Ke depan, PEP Bandung dan perusahaan pertambangan harus lebih menjangkau titik-titik wilayah Indonesia untuk menemukan potensi-potensi untuk ditempa menjadi sumber daya manusia yang terampil di bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi.

Mengakhiri sambutannya, Arifn meminta PEP Bandung agar juga turut berkontribusi dalam isu transisi energi berkelanjutan atau pembangunan energi rendah karbon. "Dampak perubahan iklim semakin nyata dan mulai berpengaruh terhadap pembangunan lokal dan global. Dibutuhkan percepatan transisi energi menuju sumber energi yang lebih bersih. Dalam merespon ini, lulusan PEP Bandung harus bersiap memasuki ekosistem Net Zero Emissions dan memberikan kontribusi positif di dalamnya," tutup Arifin. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Bagikan Ini!