Workshop On ASEAN Mineral Database and Information System

Wednesday, 26 June 2013 - Dibaca 2293 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 32/HUMAS KESDM/2013
Tanggal: 26 Juni 2013

WORKSHOP ON ASEAN MINERAL DATABASE AND INFORMATION SYSTEM
Asean Senior Official Meeting on Mineral (ASOMM) merupakan bagian dari Asean Ministry Meeting on Mineral (AMIM) mempunyai 4 Working Group dan satu diantaranya adalah Working Group on Mineral Information and Database (WGMID). Working Group ini bertugas untuk mengembangkan sIstem informasi mineral Asean yang dijadikan sebagai sarana informasi bersama dalam pengelolaan mineral di lingkungan negara anggota Asean. Indonesia sebagai Koordinator Working Group menunjuk Badan Geologi-KESDM menjadi focal point dan bertugas membangun suatu system informasi yang berbasis web.

Sistem Database dan informasi mineral Asean mulai dikembangkan pada tahun 2005. Sistem ini berupa aplikasi berbasis web sehingga semua negara anggota Asean dapat melakukan sharing data dan informasi mengenai mineral melalui aplikasi ini secara on line dari negara masing-masing. Setiap negara anggota memasukkan seluruh data tentang mineral ke dalam system secara langsung ke dalam aplikasi database.

Sistem aplikasi ini tersimpan dalam satu server yang ditempatkan di Indonesia (Badan Geologi) dan berperan sebagai administrator dari system ini. Database system ini berisi data dan informasi mengenai mineral dari aspek sumber daya (resources), perdagangan (trade), penelitian dan pengembangan (research & development), supply and demand, capacity buiding, peraturan (legislation), dan profil perusahaan.

Dalam pengembangan system ini Indonesia telah melakukan sosialisasi melalui beberapa kegiatan workshop. Sejak tahun 2010 negara three countries (Jepang, Korea, China) berkomitmen membantu meningkatkan performa system ini. Jepang mewujudkan komitmennya dengan tiga kali menyelenggarakan training yang diikuti oleh seluruh anggota Asean di Jepang setiap tahunnya. Secara teknis Jepang membantu meningkatkan performa dan kualitas sistem yang telah dibangun Indonesia.
Keuntungan Indonesia menjadi Koordinator dan focal point Working Group on Mineral Information and Database antara lain :
  1. Dengan Server data ditempatkan di Indonesia dan sebagai administrator, secara otomatis Indonesia menguasai secara fisik dan memiliki akses tak terbatas ke dalam system
  2. Indonesia mendapat prioritas untuk mendapatkan bantuan dari negara plus three, terutama dalam capacity building. Hal ini terlihat dari jumlah undangan training ke Jepang untuk Indonesia lebih banyak dari negara anggota Asean yang lain.
  3. Indonesia lebih dikenal di antara negara anggota dan negara plus three karena manfaat peran dan kiprah Indonesia lebih terlihat dan terasa oleh negara anggota lainnya.
Setiap empat tahun kerjasama mineral Asean menyusun rencana aksi yang sepakati dan diimplementasikan dalam bentuk kegiatan. Sejak penyempurnaan system dengan bantuan teknis Jepang, Indonesia telah menyelenggarakan workshop yang berisi sosialisasi dan pelatihan untuk negara anggota Asean. Kegiatan workshop kali ini merupakan workshop yang ke 3 yang diselenggarakan setelah sebelumnya dilaksanakan di Bali (2011) dan Yogyakarta (2012). Di setiap kesempatan workshop selalu hadir nara sumber dari Jepang.

Selain itu, kali ini China sebagai negara plus three juga mengirimkan narasumber untuk mensosialisasikan Sistem Aplikasi Metadata Geosain. Sistem ini telah dikembangkan oleh China untuk negara CCOP. CCOP (Coordinating Committee for Geoscience Programmes in East and South East Asia) yaitu badan pengembangan kerjasama regional dalam bidang geosain pada kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. CCOP terdiri dari 12 negara anggota yaitu China, Kambodia, Indonesia, Jepang, Korea, Laos PDR, Malaysia, Papua Nugini, Philippine, Thailand, Timor Leste dan Vietnam. Peran Indonesia dalam kerjasama CCOP sangat signifikan terbukti saat ini Kepala Badan Geologi KESDM tengah menjabat sebagai Chairman of CCOP Steering Committee.

Workshop kali ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Sumber Daya Geologi Ir. Calvin Karo Karo Gurusinga MSc. mewakili Kepala Badan Geologi. Workshop akan berlangsung selama 4 hari (25 juni s.d. 28 Juni 2013) dihadiri oleh 10 negara anggota Asean (Brunei, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand, Vietnam). Jepang diwakili 3 orang sebagai narasumber dan 2 orang dari China juga sebagai narasumber. Di samping itu hadir pula perwakilan dari CCOP yaitu Direktur CCOP Technical Secretariate yang berkedudukan di Bangkok beserta 1 orang staffnya. Total peserta workshop 32 orang dengan rincian 22 orang dari luar Indonesia dan 10 orang dari Indonesia.

Kepala Biro Hukum dan Humas

Susyanto

Share This!