Wamen ESDM Buka INDOCBM 2014

Tuesday, 25 March 2014 - Dibaca 1695 kali

JAKARTA - Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral membuka secara resmi perhelatan tahunan INDOCBM 2014 di Jakarta Convention Centre, Selasa (25/3). Dalam perhelatan tahunan tersebut berlangsung selama dua hari dan diisi dengan Conference, CBM Business Forum, Exhibition, CBM Field Visit dan Workshop.

Wakil Menteri ESDM mengatakan dalam sambutannya, Indonesia memiliki sumber daya CBM (coal bed methane) yang besar, sumber daya yang dimiliki Indonesia lebih 450 TCF (triliun cubic feet) namun dalam pengembangan di Indonesia masih mengalami kendala. Padahal, CBM merupakan energi masa depan lantaran semakin berkurangnya produksi minyak. Beberapa kendala dalam pengembangan CBM, antara lain terbatasnya peralatan seperti rig dan harga jual kepada konsumen yang masih rendah. Untuk mengatasi permasalahan rig, Balitbang ESDM telah membuat rig sederhana yang dapat digunakan untuk mengebor CBM. Diharapkan tiap tahunnya dapat diproduksi sekitar 20 rig.

Sumber daya CBM hampir setara dengan cadangan gas bumi. Potensi tersebut tersebar terutama di daerah Sumatera dan Kalimantan. Cadangan di Sumatera Selatan diperkirakan mencapai 183 TCF dan di Sumatera Tengah sekitar 52 TCF. Cadangan di Kalimantan Timur sekitar 80 TCF dan di Barito 101 TCF. Seluruh cadangan itu seluruhnya belum dimanfaatkan.

Pengembangan CBM sangat strategis karena merupkan terobosan untuk menggantikan minyak bumi yang cadangannya terus menurun. Pemanfaatan CBM sangat praktis, dapat digunakan langsung untuk kebutuhan rumah tangga, kendaraan, maupun mesin-mesin industri. Singkatnya CBM dapat langsung digunakan pada mesin dan peralatan yang sebelumnya menggunakan LPG.

Sejak dikembangkan pertama kali tahun 2008, hingga saat ini produksi CBM masih kecil dan digunakan untuk listrik bagi masyarakat sekitar lokasi wilayah kerja. Misalnya seperti Blok Sanga-Sanga yang dikelola Vico yang hanya menghasilkan gas sebesar 0,5 MMCF per hari dari dua sumur pengeboran. Dari produksi tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar 2 MW. Untuk meningkatkan produksi CBM, pemerintah menargetkan pada tahun 2014 dapat dibor 40 sumur.

Dukungan pemerintah terhadap pengembangan CBM akan terus dilakukan dari sekarang, mengingat untuk memproduksi gas CBM diperlukan waktu sekitar 4-5 tahun. Indonesia mengharapkan produksi CBM dapat mencapai sekitar 50-100 TCF, sehingga dapat digunakan untuk pembangkit listrik sebesar 200-400 MW. (SF)

Share This!