Wakil Menteri ESDM Pimpin Apel Upacara HUT Pertambangan Dan Energi ke-68

Tuesday, 1 October 2013 - Dibaca 1413 kali

JAKARTA - Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo memimpin apel upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus Peringatan Hari Jadi Pertambangan Dan Energi ke-68. Upacara dilaksanakan mengambil tempat di Badan Penelitian Dan Pengembangan ESDM (Balitbang ESDM). Hadir dalam apel upacara 400 peserta yang berasal dari pejabat eselon I dan II dilingkungan Kementerian ESDM, Direktur utama, direksi, sekretaris perusahaan-perusahaan sektor energi dan sumber daya mineral serta para penerima penghargaan energy. Selasa (1/10/2013).

"Hari ini kita memperingati dua event yang sangat penting, yang pertama adalah 1 Oktober yang merupakan hari Kesaktian Pancasila, yang kedua, tentunya kita semua tahu bahwa 28 September adalah hari Jadi Pertambangan dan Energi," ujar Wakil Menteri ESDM.

1 Oktober merupakan hari kesaktian Pancasila, setelah mengalami ujian dan rongrongan dari komunisme pada tahun 1965 dan pada tanggal 28 September 2013 yang lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperingati hari jadi pertambangan dan energi untuk yang ke 68 tahun. Tema HUT Pertambangan Dan Energi kali ini adalah " Melalui Semangat Hari Jadi Pertambangan Dan Energi Yang Ke 68 Kita Tingkatkan Kapasitas Nasional Sektor ESDM".

Rangkaian kegiatan hari jadi pertambangan dan energi ke 68 terdiri dari, pemberian Penghargaan Dharma Karya Pertambangan Dan Energi, dan Penghargaan Keselamatan Dan Lingkungan Mineral Dan Batubara serta pameran yang diikuti unit-unit dilingkungan Kementerian ESDM.

Sementara itu, Peringatan Hari kesaktian Pancasila menurut Susilo sangat penting dilaksanakan karena lanjut Susilo Pancasila merupakan pemersatu bangsa dan roh keberadaan kita sebagai suatu bangsa."Kehidupan berpancasila harus kita hidupkan, rasa kebersamaan, rasa persatuan, rasa saling memiliki, rasa saling bertanggung jawab untuk masa depan kita bersama, sehingga tantangan apapun yang kita hadapi kedepan tentunya dapat kita selesesaikan bersama.

Menjadi pejabat yang baik, menempatkan negara nomor satu diatas kepentingan pribadi dan golongan, dan selalu berpikir untuk negara merupakan salah satu contoh melaksanakan kehidupan berpancasila, ujar Susilo.

"Saudara sebagai pimpinan dikantor, maupun pimpinan dalam masyarakat dan di keluarga, kita semua harusnya menjadi panutan dari semua itu, sehingga dimanapun saudara-saudara berada, sekeliling kita itu merasa tentram, merasa tidak takut dan terancam, dimanapun kita berada selalu bermanfaat untuk sesama," imbuh Susilo. (SF)

Share This!