Vietnam Ingin Belajar Banyak dari Indonesia

Friday, 28 June 2013 - Dibaca 1909 kali

JAKARTA - Setelah produksi minyaknya menurun sejak tahun 2004, dan menjadi pengimpor minyak pada 2011, Pemerintah Vietnam mulai mengeksploitasi sumber-sumber energy lainnya seperti batubara dan gas alam. Produksi gas alam Vietnam telah meningkat sejak 1990-an dan digunakan sepenuhnya untuk memasok pasar domestik yang terus berkembang pesat. Dinyatakan Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, Pemerintah Vietnam berminat untuk belajar kepada Pemerintah Indonesia bagaimana mengelola sumber-sumber daya alam terutama batubara dengan baik.

"Vietnam mau belajar banyak dari Indonesia terutama untuk batubara." Mereka mau belajar banyak dari Indoensia bagaimana mengelola tambang terutama batubara, karena sekarang mereka merupakan salahsatu eksportir batubara yang besar yakni sekitar 340 juta ton, mereka ingin belajar bagaimana cara mengeksploitasi batubara dengan baik," ujar Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo, usai menandatangani MoU antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Vietnam, Jumat (28/6/2013).

Keinginan untuk belajar kepada Indonesia menurut Wamen dilatarbelakangi pengalaman Indonesia yang sudah lama mengelola sumber daya alam. "Mereka ingin belajar lebih banyak kepada Indonesia dibidang energi dan minerba, karena menurut mereka (Vietnam) Indonesia sudah berpengalaman didalam eksploitasi sumber daya alam", lanjut Wamen.

Selain ingin menimba pengalaman mereka lanjut Susilo memberikan peluang kepada para investor dari Indonesia untuk berkiprah di Vietnam terutama dibidang batubara, disana sudah ada Bukit Asam, Adaro dan juga Pama yang bergerak dibidang services untuk batubara. Mereka juga ingin belajar mengenai panas bumi yang meruapakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden RI dengan Perdana Menteri Vietnam.

"Mereka mau belajar juga di Panas bumi, tadi saya tawarkan juga, bahwa di Kementerian Kita mempunyai Badiklat yang jumlah pegawainya mencapai diatas 1000 orang, saya tawarkan kalau berminat dapat mengirimkan staf-staf untuk belajar di Indonesia, karena kerjasama dalam Peningkatan sumber daya manusia dapat langsung ditindaklanjuti," lanjut Wamen. (SF)

Share This!