Tiga PPA PLTU di Luar Jawa Ditandatangani

Tuesday, 14 August 2007 - Dibaca 10948 kali

Pertama adalah proyek Independent Power Producer (IPP) PLTU Rancong ( Nanggroe Aceh Darussalam, 1 x 30 MW) dengan nilai investasi US$ 30 juta oleh pengembang PT Jorindo Aceh Power. Pembangunan proyek ini mampu melakukan penghematan BBM sebesar 66.226 Kiloliter (kl), dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 300 orang. Energi yang dihasilkan adalah 220,8 GWh.

Kedua, PLTU Labuhan (Nusa Tenggara Barat, 2 x 6,115 MW), dengan nilai investasi US$ 12,23 juta oleh PT Labuan Power. Besarnya penghematan BBM adalah sebesar 25.712 kl, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 150 orang. Energi yang dihasilkan adalah 85,7 GWh. Ketiga PLTU Bau Bau (Sulawesi Tenggara, 2 x 7 MW), dengan nilai investasi US$ 14 juta oleh pengembang PT Bau Bau Mitra Energi. Besarnya penghematan BBM adalah sebesar 33.113 kl, dengan penyerapan tenaga kerja 150 orang. Energi yang dihasilkan adalah 110,4 GWh.

'Penandatanganan ini membuktikan bahwa program listrik swasta sudah mulai diminati sekaligus merupakan bisnis yang cukup menarik,' ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan. Meski demikian diingatkan kepada jajaran PT PLN untuk tetap jeli dan ketat dalam memilih pengembang yang akan menjadi pemenang. Tujuannya agar para pengembang yang keluar sebagai pemenang adalah yang berkualitas sehingga mampu membangun pembangkit dengan baik.

Langkah jajaran PT PLN untuk terus melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara berkualitas rendah, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro sebagai tindakan yang tepat. Sebab ditengah situasi yang sulit, BUMN ini mampu mewujudkan program yang juga bertujuan melakukan diversifikasi energi guna mengurangi ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sedang Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono mengungkapkan bahwa jajaran manajemen PT PLN senantiasa mencari upaya untuk mewujudkan tugas pemerintah dalam program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10 MW. 'Meski PT PLN dihadapkan berbagai keterbatasan namun langkah strategis ini tetap kami upayakan berjalan. Sebab program ini memiliki multiflier efect pada

berbagai bidang kehidupan masyarakat,' ujar Eddie Widiono.Pembangunan PLTU dilakukan dalam rangka implementasi program pemerintah untuk percepatan Diversifikasi Energi sesuai Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2006, tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989 Tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik, Peraturan Presiden No. 71 Tahun 2006 tentang Penugasan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan Batubara di Jawa dan di luar Jawa hingga mencapai total kapasitas 10.000 MW sebelum akhir tahun 2009.

Disamping itu dengan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2006 dibentuk Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik untuk membantu percepatan pelaksanaan perizinan, Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), pengadaan tanah, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruksi hingga selesai.

Share This!