Tabur Bunga Makam Eks-Menteri ESDM, Pengingat Perjuangan Masa Depan

Tuesday, 18 September 2018 - Dibaca 1756 kali

JAKARTA - Bunga melati dari baki tergenggam erat. Diletakkan perlahan mendekap ke tanah. Persis ditempatkan di bawah nisan bertuliskan Prof. Dr. Ir. R.M. Soemantri Brodjonegoro. Dengan sedikit membungkukan tubuh, Menteri ESDM Ignasius Jonan menepuk lembut pinggiran nisan. Sorotan tajam dari kelopak mata tersentak akan perjuangan sosok Soemantri, salah seorang menteri pendahulunya.

Tak lama, Jonan pun menyilakan sang putera dari Soemantri, Satryo Brodjonegoro, menaburkan bunga ke pusara mendiang ayahnya. Di balik kacamata, raut haru nampak terpancar dari wajah Satryo, yang juga merupakan kakak kandung dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) saat ini, Bambang Brodjonegoro.

Selasa, 18 September 2018, menjadi pagi yang penuh hikmat. Kehangatan sinar mentari mengheningkan sejenak suasana Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Meski ratusan orang memenuhi area makam sejak pukul 6 pagi, tak lantas membuat bising tempat persemayaman para pahlawan bangsa tersebut. Dihadiri segenap pimpinan Kementerian ESDM, Jonan dengan balutan Pakaian Dinas Upacara (PDU) memimpin upacara sebelum melawat ke tiga makam Menteri ESDM era sebelumnya yang disemayamkan disana.

c-WhatsApp%20Image%202018-09-18%20at%201

Jonan terlebih dahulu mengunjungi makam Soemantri Brodjonegoro. Figur Soemantri punya jasa besar bagi Kementerian ESDM. Pria asal Semarang ini pernah menjadi Menteri Pertambangan RI periode 1967 - 1973. Ia juga dikenal sebagai ilmuwan di bidang Teknik Kimia. Atas dedikasinya yang luar biasa kepada bangsa, Soemantri pun menerima kehormatan bintang Maha Putra Adhipradana II dari Pemerintah Republik Indonesia. Tak cukup di situ, Soemnatri juga mendapatkan sejumlah penghargaan dari luar negeri, seperti The Lakan of The Order of Sikantuna dari Filipina (1968), Grootkruis Leopold II dari Belgia dan Panglima Mangkunegara dari Malaysia (1970) hingga Grootkruis dari Belanda (1973).

Seusai dari makam Soemantri, Jonan disambut keluarga Prof. Dr. Ibnu Soetowo. Dipimpin oleh Kepala Biro Hukum Hufron, doa disemayatkan ke mendiang sebelum tebar bunga. Lahir di Yogyakarta, Ibnu Soetowo mengembang amanah sebagai Menteri ESDM periode ke-5 yang saat itu masih disebut sebagai Menteri Minyak dan Gas Bumi (Ad Interim). Beliau dikenal sebagai pebisnis yang mengembangkan Perusahaan Minyak Negara (Permina), kini disebut PT Pertamina (Persero).

Hal yang paling fantastis ia korbankan bagi bangsa adalah saat Ibnu Soetowo ditunjuk sebagai komandan operasi pasar pada tahun 1955 demi menyelematkan kilang-kilang minyak di Plaju dan Seigorong dari sabotase musuh. Soetowo sendiri sebelum menjadi teknokrat, ia pernah menjadi seorang tentara dan dokter.

Makam terakhir Jonan ziarahi adalah Prof. Dr. Ir. Mohammad Sadli. Ia merupakan seorang ekonom senior yang ikut berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan I Reshuffle (1971-1973). Atas keberhasilan tersebut, Presiden RI akhirnya mempercayakan beliau sebagai Menteri Pertambangan periode 1973-1978.

Selepas mengunjungi makam, Jonan menyempatkan waktu bertatap muka dengan para keluarga mantan Menteri Pertambangan. Cerita hangat mengalir dari keluarga sang pahlawan, kebanggaan akan jasa sang mantan menteri di masanya, menjadi tauladan yang selalu dikagumi.

c-WhatsApp%20Image%202018-09-18%20at%201

Sebelum mengakhiri ziarah kali ini Jonan tak lupa berpesan, kontribusi para mantan Menteri ESDM akan selalu dijadikan panutan bagi Jonan dan jajarannya di Kementerian ESDM untuk bekerja seoptimal mungkin.

"Kami dari keluarga besar ESDM berupaya selalu ziarah ke para senior dan guru kami mengingat jasa-jasa beliau dan juga terus mendapat ilham kita harus kerja keras untuk bangsa dan negara," tutup Jonan mengakhiri ziarah pagi ini.

Penulis: Naufal Azizi

Share This!