Siaran Pers Hari Nusantara Ke-15

Monday, 1 June 2015 - Dibaca 1526 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 34/SJI/2015
Tanggal: 1 Juni 2015

MENTERI ESDM: INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said didampingi Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan hari ini, Senin (1/6) secara resmi meluncurkan Peringatan Hari Nusantara ke-15 tahun 2015 yang berlangsung di Pelabuhan Nelayan Nusantara Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat. Acara peluncuran ini merupakan langkah awal untuk menggaungkan perhelatan Peringatan Hari Nusantara 2015 yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2015 di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh.

Peringatan Hari Nusantara merupakan perhelatan tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati dan mengisi Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaya. Dalam deklarasi tersebut secara nyata diungkapkan bahwa laut Indonesia di antara dan di dalam Kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Republik Indonesia. Dengan demikian, sejak Deklarasi Djuanda tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau di Indonesia yang menjadikan negara kita menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di samping itu, luas wilayah Indonesia bertambah tiga kali lipat dari luas wilayah sebelum ada Deklarasi Djuanda. Setiap tahun penyelenggaraan, Ketua Pelaksana Nasional Peringatan Hari Nusantara dipilih secara bergilir dari Kementerian Anggota Dewan Kelautan.Tahun 2015 ini Menteri ESDM terpilih sebagai Ketua Pelaksana Nasional.

"Merupakan sebuah kebangaan bagi Kementerian ESDM terpilih sebagai Ketua Pelaksana Nasional pada perhelatan yang memiliki makna besar bagi kemaritiman Indonesia. Peringatan Hari Nusantara adalah sebuah momentum yang tepat untuk merubah mindset bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari yang lebih berorientasi kepada matra darat tetapi juga berorientasi kepada matra laut yang seimbang. Hal ini menjadi tujuan utama diadakannya Peringatan Hari Nusantara untuk menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional", ungkap Menteri ESDM.

Pemanfaatan kekayaan sumber daya maritim masih belum maksimal. Optimalisasi wilayah Maritim Indonesia akan mampu memberikan nilai ekonomi s/d US$ 1.2 triliun per tahun atau tambahan 1.2 kali PDB pada saat ini atau 8 kali nilai APBN 2014. Menteri ESDM juga menyatakan bahwa dalam potensi sumber daya alam laut yang dimiliki Indonesia terdapat potensi energi dan sumber daya mineral yang besar, termasuk di dalamnya adalah minyak dan gas, mineral, serta energi baru terbarukan. "Dari berbagai potensi energi tersebut, salah satu yang dapat dikembangkan adalah energi baru terbarukan yang bersumber dari arus laut, pasang surut, gelombang dan perbedaan temperatur air laut", jelas Menteri ESDM.

"Sebagai Ketua Pelaksana Nasional, sekaligus kementerian yang menaungi bidang energi, tentu kami akan mengerahkan kemampuan terbaik untuk mengembangkan potensi sumber daya alam laut yang ada. Dengan pengelolaan potensi yang ada tersebut akan dapat mendukung pencapaian bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Saat ini, energi baru terbarukan harus dijadikan sebagai energi utama. Di sisi lain, kementerian juga akan fokus terhadap potensi wilayah pesisir, seperti lahan dan penataan ruang yang aman, serta layak dari potensi bencana alam", jelas Menteri ESDM.

Pada perhelatan di tahun ini, Peringatan Hari Nusantara mengangkat tema "Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemakmuran Bangsa". Peringatan Hari Nusantara diharapkan dapat menjadi kegiatan yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga diarahkan sebagai pendukung dalam program mewujudkan Indonesia sebagai "Poros Maritim Dunia". Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan gerakan pembangunan infrastruktur energi di seluruh pesisir Indonesia. "Pembangunan infrastruktur ini akan diprioritaskan kepada pengembangan model pembangunan di tujuh lokasi yang terbagi dalam tiga cluster industri maritim, yaitu: Wilayah Barat (Aceh Jaya, Kuala Tanjung Barat dan Pulau Enggano), Wilayah Tengah (Lombok Tengah NTB dan Kupang NTT) serta Wilayah Timur (Minahasa Selatan dan Morotai). Diharapkan pengembangan model pembangunan tersebut akan dilanjutkan di wilayah-wilayah lainnya secara masif", papar Menteri ESDM.

Pada saat peluncuran Peringatan Hari Nusantara tersebut, beberapa kegiatan yang dicanangkan untuk dilakukan sepanjang tahun 2015 adalah kegiatan pameran dan seminar pada sembilan perguruan tinggi berbasis kemaritiman, di mulai dari timur dan berakhir di barat Indonesia. Kesembilan perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Papua (Manokwari) untuk wilayah Papua, Universitas Nusa Cendana (Kupang) untuk wilayah Nusa Tenggara, Universitas Hasanuddin (Makassar) untuk wilayah Sulawesi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Surabaya) untuk wilayah Jawa, Universitas Tanjung Pura (Pontianak) untuk wilayah Kalimantan serta Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tanjung Pinang), Universitas Andalas (Padang), Universitas Sumatera Utara (Medan) dan Universitas Syiah Kuala (Banda Aceh). Kegiatan pameran dan seminar ini akan melibatkan para dosen dan mahasiswa serta pemerintah daerah. "Kita harus menunjukkan kepada para mahasiswa bahwa isi laut itu keren, sehingga para mahasiswa dapat mengetahui dan menggali secara ilmiah potensi laut untuk kejayaan dan kemakmuran bangsa dimasa mendatang", demikian pesan Menteri ESDM.

Kegiatan lainnya yang diluncurkan adalah seminar internasional, bakti sosial, gerakan bersih pantai, olahraga bahari dan perlombaan, pemberian penghargaan, sailing pass dan parade kapal dari Jakarta dan berakhir di Banda Aceh. Kegiatan sailing pass dan parade kapal ini, Menteri ESDM akan berkenan hadir melakukan diskusi bertema kemaritiman bersama peserta yang mewakili berbagai pemuda seluruh provinsi di Indonesia. Melalui pelaksanaan rangkaian berbagai kegiatan tersebut diharapkan akan terbentuk kesamaan pandangan bangsa Indonesia agar berorientasi kepada matra darat dan matra laut yang seimbang dalam mewujudkan tujuan pembangunan Indonesia sebagai negara maritim.

"Selaras dengan tema yang diangkat pada tahun ini, pengelolaan potensi energi dan sumber daya mineral yang terdapat pada sumber daya alam laut harus dilakukan secara maksimal, sehingga dapat mewujudkan Indonesia sebagai "Poros Maritim Dunia".

Pemerintah akan berusaha sebaik mungkin agar potensi-potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kejayaan dan kemakmuran bangsa, serta mendukung pembangunan infrastruktur energi dan umum di seluruh pesisir Indonesia", ungkap Menteri ESDM.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM juga menyampaikan bantuan untuk nelayan dan masyarakat pesisir, serta menyaksikan penandatanganan beberapa MoU terkait bantuan program sektor ESDM antara Kementerian ESDM dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota Cirebon.

Kepala Pusat Komunikasi Publik,




Dadan Kusdiana

Share This!