Seminar Peningkatan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri

Thursday, 26 September 2013 - Dibaca 2370 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 48/HUMAS KESDM/2013
Tanggal: 26 September 2013

SEMINAR PENINGKATAN PEMANFAATAN PRODUK DALAM NEGERI

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini, Kamis (26/9), menghadiri Seminar Peningkatan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri yang bertemakan "Pemetaan Kebutuhan dan Peluang Riset Pada Industri Migas Indonesia" yang dibuka oleh Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM, F.X. Sutijastoto. Seminar bertujuan untuk membangun kolaborasi riset antara badan litbang dan perguruan tinggi dan stakeholders terkait dalam rangka penguasaan pengetahuan, alih teknologi, pengembangan rekayasa teknologi serta untuk membangun pola link and match dengan industri migas yang dapat menunjang kegiatan migas.

Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Pertambangan dan Energi yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama telah dilaksanakan tanggal 10 September 2013 berupa FGD Kolaborasi Riset dalam rangka Mengembangkan Strategi Pemanfaatan Komponen Dalam Negeri Subsektor Migas.

Sebagai unit dari Badan Litbang, LEMIGAS telah menciptakan dan mengembangkan berbagai produk sebagai hasil penelitiannya dalam bentuk Paten. Dari 24 hasil pengembangan dan perekayasaan teknologi tersebut, diantaranya sudah mendapat Sertifikat Paten dari Direktorat Jenderal HKI.

Saat ini LEMIGAS sedang mengembangkan produk nasional, antara lain:
- Rig Coal Bed Methane (CBM)
- Microbial dan Mud untuk peningkatan gas CBM
- Rig Work Over, khususnya untuk sumur-sumur tua
- Mini Electric Submersible Pump yang mampu meningkatkan produksi minyak dengan rate rendah dan mampu mengatasi beberapa problem sumuran
- Mini Air Gun yang dapat membantu dalam perolehan data seismik
- ANG dan CNG untuk transportasi dan rumah tangga.

Tantangan yang tengah dihadapi oleh industri migas Indonesia dalam pemanfaatan produk dalam negeri adalah masih diutamakannya untuk comparative advantage dan belum pada tingkat competitive advantage, upaya mendorong penggunaan produk dalam negeri yang masih lemah sehingga mengakibatkan rendahnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hak paten yang masih rendah, energy mix yang belum optimal dan potensi penciptaan lapangan kerja yang belum maksimal.

Kepala Pusat Komunikasi Publik

Saleh Abdurahman

Share This!