Pengembangan Biofuel Targetkan Serap 3,5 Juta Tenaga Kerja

Thursday, 13 September 2007 - Dibaca 6184 kali

'Bahkan ditargetkan hingga tahun 2010 bisa membuka lapangan kerja bagi 3,5 juta orang,' ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Luluk Sumiarso pada acara Forum Energi Indonesia-Austria ke 1 di Wina, Austria, awal pekan ini.

Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani yang menanam bahan baku biofuel, pemanfaatan sekitar 5,25 juta hektar lahan kritis, menciptakan 1000 Desa Mandiri Energi dan 12 kawasan khusus biofuel, menekan penggunaan bahan bakar minyak untuk transportasi hingga diatas 10% serta menekan subsidi BBM.

Saat ini biodiesel telah dijual pada sekitar 201 SPBU yang tersebar di Jakarta dan 15 SPBU di kawasan Surabaya. Sedang bioethanol atau dikenal sebagai Bio-Premium telah dijual di Malang. Adapun untuk Bio-Pertamax sejak Desember 2006 telah di jual pada 4 SPBU di Jakarta, 5 SPBU di Surabaya dan 3 SPBU di Malang.

Tanggapan kalangan pelaku bisnis terhadap pengembangan biofuel juga amat baik. Saat ini sejumlah perusahaan, baik nasional maupun patungan dengan asing, telah membangun industri biofuel, lokasinya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Untuk yang memproduksi bioethanol antara lain PT Eterindo, PT Molindo Raya, PT Energi Alternatif Indonesia, PT Sumi Asih, PT Platinum dan PT Lampung Destileri. Sedang yang memproduksi biodiesel adalah Wilmar Group, PT PN IV dan PT Ganesha Energi, BPPT Serpong, PT RAP Bintaro, PT Energi Alternatif Indonesia, PT Sumiasih, PT Dharma dan PT Eterindo.

Selain itu, biofuel juga telah digunakan pada sejumlah pembangkit listrik, terutama yang dioperasikan PT PLN. Masing-masing di Sumatera Utara (1), Maluku (7), Riau dan Riau Kepulauan (2), Lampung (1), Bali (1), Kalimantan Selatan (5) dan Kalimantan Timur (7). Total kapasitasnya mencapai 16 MW.

Share This!