Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro Resmikan PLTMH Karangasem, Bali

Wednesday, 11 July 2007 - Dibaca 8089 kali

"Kami menitipkan kepada KUD Karangasem agar PLTMH ini bisa dikelola dengan baik," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan. Hadir pada acara tersebut antara lain jajaran Direksi PT PLN (Persero), mantan Menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono, mantan Menteri BUMN Sugiharto, Bupati Karangasem, Bali, Ketua DPRD dan Muspida Kabupaten Karangasem dan para tokoh masyarakat setempat serta sejumlah undangan lainnya.

Penyerahan pengelolaan PLTMH Karangasem kepada KUD Karangasem, Bali, ini menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro merupakan contoh pengelolaan pembangkit listrik oleh masyarakat. Diharapkan dengan contoh pengelolaan seperti ini bisa dilakukan ditempat lain dalam memanfaatkan potensi sumber daya air yang tersebar di berbagai daerah untuk keperluan pembangkit listrik.

Diuraikan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, sejak tahun 1997, saat Indonesia dilanda krisis keuangan, nyaris tidak ada pembangunan pembangkit listrik baru. Padahal, pertumbuhan permintaan listrik terus bertambah. Akibatnya di sejumlah daerah mengalami krisis listrik. Guna mengatasi kekurangan listrik itulah pemerintah bersama PT PLN giat mengembangkan seluruh potensi atau sumber daya alam yang ada yang bisa dikembangkan menjadi pembangkit listrik.

Untuk listrik pedesaan, setiap tahunya dalam APBN disediakan dana sekitar Rp 4,5 triliun. "Namun dana sebesar ini dibagi ke seluruh Indonesia untuk pembangunan sarana kelistrikan," ujarnya. Baik itu berupa PLTMH, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), maupun pembangkit listrik tenaga bayu. Upaya ini sebagai langkah meningkatkan rasio kelistrikan yang saat ini masih sekitar 55% atau baru sekitar 110 juta penduduk yang menikmati listrik.

PLTMH Karangasem sebenarnya sudah ada sejak 1972 dengan kapasitas 890 KW. Namun seiring dengan penyusutan air di hulu sungai Janga, tahun 1982 pembangkit listrik ini berhenti beroperasi. Melalui program pemberdayaan lingkungan, PT PLN (Persero) membangun kembali PLTMH Karangasem meski tinggal berkapasitas 25 KW. Namun, PLTMH ini tergolong unik karena merupakan pembangkit listrik skala kecil yang langsung terinterkoneksi ke dalam sistem jaringan Jawa-Bali.

Share This!