Menteri ESDM Pantau Perkembangan PLTU Banjarsari

Saturday, 14 March 2015 - Dibaca 1941 kali

TANJUNG ENIM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, didampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Alex Noerdin, dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman, mengunjungi secara langsung wilayah operasi milik PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim. Melihat kegiatan operasi PT BA serta pembangunan PLTU Banjarsari kapasitas 200 MW di Kabupaten Lahat merupakan tujuan kunjungan Menteri. Sabtu (14/3).

Mengawali sambutannya Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said menekankan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama. "Saya sangat perhatian terhadap pembangunan infrastruktur, dan membawa Sumsel ke panggung dunia", ujar Menteri.

Tahun 2014, ditengah merosotnya harga pasar batubara, PT BA mencatatkan peningkatan pendapatan sekitar 16,7 persen, Tahun ini PT BA merencanakan penjualan volume batubara sebesar 24 juta ton atau 33 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014. Meski batubara merupakan bisnis utama namun melakukan diversifikasi bisnis. Salah satunya adalah bisnis. pembangkit listrik. PT BA telah menjalankan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3xlO MW di Mulut Tambang Tanjung Enim (Sulawesi Selatan), 2x8 MW di Pelabuhan Tarahan (Lampung) dan pembangkit listrik biomassa berkapasitas 1,5 MW di Tanjung Enim.

Diversifikasi bisnis yang dilakukan PT BA tersebut sesuai dengan harapan Menteri ESDM yang mengharapkan PT BA mampu mengembangkan diri tidak hanya menjadi perusahaan batubara, namun juga perusahaan energi terkemuka di Indonesia dan dunia.

PLTU Banjarsari merupakan hasil kerjasama antara PTBA (59.75%), Pembangkit Jawa Bali (29.15%), dan Navigat Inovatif Indonesia (11.10%) dengan total investasi mencapai USD350 juta. Pada saat beroperasi, PLTU ini akan mengkonsumsi batubara sebesar 1,4 juta ton per tahun.

Pembangunan PLTU Banjarsari merupakan salah satu program untuk menambahkan energi listrik di Sumbagsel (Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Lampung). Selain Banjarsari, PTBA saat ini juga sedang mengembangkan 2 PLTU lainnya, yakni BankoTengah dengan kapasitas 1240 MW dan PLTU Peranap dengan kapasitas 800-1200 MW. PLTU Banko Tengah yang merupakan kerjasama antara PTBA (45%) dengan China Guardian Hong Kong Company Ltd (55%) dengan total investasi sebesar USD 1.6 milyar. PLTU, dijadwalkan akan mulai beroperasi tahun 2019. Sementara itu PLTU Peranap yang merupakan kerjasama antara PTBA, PLN, dan TNB dengan total investasi sebesar USD 2.4 milyar dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2020.

"Pembangunan PLTU Banjarsari merupakan salah satu milestone dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan kapasitas listrik sebesar 35.000 MW untuk seluruh Indonesia, dan Sumsel harus menjadi menjadi salah satu pionir karena memiliki potensi batubara, gas, dan minyak yang sangat besar" pungkas Menteri ESDM.(ITC/SF)

Share This!