Menteri ESDM Luncurkan Tiga SPBLGV di Bali

Friday, 27 September 2013 - Dibaca 1436 kali

BALI - Dalam rangka untuk menekan konsumsi BBM di sektor transportasi dan mendukung pencanangan program konversi BBM transportasi ke BBG oleh pemerintah di Bali, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik meluncurkan tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Liquefied Gas for Vehicle (SPBLGV) di Bali. Acara peluncuran SPB LGV yang berada di SPBU existing tersebut dipusatkan di SPBU Coco 51.801.30, Denpasar, Bali. Jumat, (27/09/2013).

"Ini program yang luar biasa untuk bangsa kita, apa istimewanya?, begini saudara-saudara negeri kita tumbuh sangat baik, produksi mobil awal tahun ini direncanakan sebesar 900.000 unit, sepeda motor 7.000.000 unit, persoalan itu persoalan kemajuan ekonomi, bagus, persoalan yang di saya, semua motor dan semua mobil yang baru itu, yang dibeli oleh rakyat, begitu pulang dari showroom langsung mampir ke pompa bensin untuk mengisi bensin, di isi penuh karena mobil baru," ujar Menteri ESDM, Jero Wacik engawali sambutannya.

Produksi mobil dan sepeda motor tersebut meningkat diakhir tahun ini melebihi yang diperkirakan." Tiba-tiba awal september lalu, Menteri Perindustrian, Pa Hidayat menginformasikan kepada saya. produksi mobil akan mencapai 1.200.000 mobil. Saya kan tidak bisa bilang, jangan-jangan, karena disitu ada lapangan kerja, rakyat saya senang jika membeli mobil, bebannya memang ada di Kementerian ESDM, tapi sudahlah, saya sudah ikhlas menjadi Menteri ESDM, Beban BBM harus saya atasi," tambah Wacik.

Ditambahkanya, "saya selalu menghitung, kalau sekian mobil ditambah 1 juta mobil, 7 juta sepeda motor, sementara mobil yang mati sedikit sekali. jumlah kelahiran mobil bnayak sekali, motor banyak sekali, jumlah yang mati sedikit sekali..engga balance ini, mestinya yang mati juga, 1 juta mobil dan 7 juta sepeda motor dimatikan juga, ya engga yang setelah tahun berapa

Direktur Pemasaran Dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya yang hadir menggantikan Direktur Utama Pertamina mengatakan, kebijakan untuk menggeser pemakaian BBM ke gas merupakan langkah strategis karena menurut Hanung, konsumsi BBM akan terus meningkat seiring meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor. Tahun 2013 penjualan bahan bakar gas oleh Pertamina diperkirakan akan mencapai equivalen 28.000 kiloliter minyak, dari 27.000 kiloliter kontribusi dari BBG dan sisanya 1.000 kiloliter LGV. Dalam lima tahun kedepan Pertamina mentargetkan untuk bisa memasarkan bahan bakar gas untuk transportasi equivalen 970.000 kiloliter BBM dimana sekitar 890.000 kl akan berasal dari BBG dan sisanya dari LGV.

Saat ini Pertamina lanjut Hanung, telah membangun SBBG 22 unit yang tersebar di jabodetabek, Pelembang dan Jawa Timur itu belum termasuk yang akan dibangun Pemerintah. dalam lima tahun kedepan Pertamina merencanakan akan membangun kurang lebih 106 unit SPBG utamanya di Jabodetabek, bandung, Cirebon dan di pantura termasuk jug di Surabaya.Saat ini Pertamina sudah mengoperasikan sebelas SPBG di jakarta dan tiga di Bali.

Program konversi BBM ke bahan bakar gas, termasuk di dalamnya LGV, merupakan program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan konsumsi BBM yang dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai gambaran, konsumsi BBM bersubsidi di Indonesia tahun 2011 mencapai 41,7 juta KL, tahun 2012 mencapai 45 juta KL dan tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 47 juta KL, sedangkan konsumsi bahan bakar gas di Indonesia baru mencapai 38.000 KL atau masih 0,08% dari konsumsi BBM. (SF)

Share This!