Menjadi Pemimpin Harus memiliki Integritas

Saturday, 7 September 2013 - Dibaca 1487 kali

SURABAYA - Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo memberikan pembekalan kepada wisudawan dan wisudawati tahun akademik 2012/2013 Universitas Dr. Soetomo, Surabaya, Sabtu (7/9/2013). Dalam amanahnya Susilo menekankan, bahwa dunia pendidikan dengan dunia kerja sangat berbeda untuk itu diperlukan kesipan mental yang juga berbeda. Untuk menjadi pemimpin harus mampu menjaga integritas dan amanah dalam memegang jabatan sehingga dapat menjadi pemimpin yang baik.

"Selamat kepada saudara-saudara yang lulus, 20 - 30 tahun lagi, anda akan menjadi seorang pemimpin bangsa ini karenanya, pembekalan menjadi penting. Dunia kerja dengan dunia pendidikan sangat berbeda, dalam dunia pendidikan jika melakukan kesalahan dalam dilakukan pengulangan (her. Red) berbeda dengan dunia kerja, jika melakukan kesalahan akan langsung tertimpa kerugian", ujar Susilo.

Ditambahkannya, menjadi pemimpin harus dapat menjaga integritas dan amanah. "Saya berpesan kepada saudara-saudara wisudawan, nanti didalam bekerja, nomor satu, belajarlah jadi orang yang menjaga integritas, kalau jadi pegawai nanti jangan korupsi, janji jangan korupsi, jadilah pegawai yang amanah, mampu melaksanakan tanggung jawab, karena menurut ajaran agama yang paling berat dalam hidup ini adalah menjaga amanah", ujar Susilo.

" Dahulukan kepentingan negara, negara harus nomor satu, institusi nomor dua, anda dan saya nomor tiga, sehingga dalam bekerja, anda selalu berpikir "what can you do for your country," imbuh Susilo.

Susilo mengingatkan, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat seiring terus tumbuhnya kebutuhan masyarakat, tidak kurang dari 1.4 juta barel dibutuhkan bangsa ini setiap hari, sedangkan produksi nasional hanya sekitar 840.000 barel per hari, karenanya untuk menutupi kekurangan kebutuhan yang ada maka mekanisme impor dipergunakan. Kebutuhan akan BBM ini akan terus meningkat dari tahun ketahun seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Untuk sektor kelistrikan, pemerintah harus menyediakan tidak kurang dari 5.000 MW setiap tahun selama sepuluh tahun hingga tahun 2021 untuk menutupi kebutuhan nasional. Biaya yang harus dikeluarkan sekitar USD 100 milyar atau USD 10 milyar per tahun. (SF)

Share This!