Masyarakat Irian Jaya Barat Diminta Tetap Mewaspadai Gempa Susulan

Tuesday, 6 January 2009 - Dibaca 3757 kali

BANDUNG. Menyusul terjadinya gempabumi skala besar yang terjadi di Provinsi Irian Jaya Barat, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Surono meminta masyarakat sekitar lokasi bencana untuk mewaspadai terjadinya gempa susulan.Hingga kemarin (5/1) gempa susulan dengan skala rata-rata 5 SR masih dirasakan masyarakat dengan intensitas berkisar antara IV hingga VII MMI (Modified Mercally Intensity). Berdasarkan posisi sumber gempa utama dan sebaran pusat gempa susulan, maka diduga telah terjadi zona patahan (repture zone) yang terganggu seluas kira-kira 258 km x 126 km, ujar Surono." Dengan zona patahan tersebut diduga akan memerlukan waktu cukup lama terjadi keseimbangan pada zona sesar aktif, oleh karena itu diperkirakan masih akan terjadi gempabumi susulan", lanjut Kepala Pusat PVG.Berdasarkan informasi yang dihimpun Tim Tanggap Darurat (TTD) PVG serta beberapa sumber pendukung lainnya, gempabumi yang terjadi telah menyebabkan 4 orang meninggal dunia, lebih dari 40 orang luka-luka, 2 hotel roboh dan tower bandara Manokwari mengalami kerusakan. Sebagian listrik telah menyala serta tidak dijumpai adanya antrian di SPBU, sebagian masyarakat masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari terjadinya gelombang tsunami. Di Kabupaten Manokwari tercatat 1 orang meninggal dunia, 43 orang luka-luka, 147 bangunan rusak berat dan 14.049 mengungsiKepala PVG kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB, tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi yang diikuti oleh tsunami. "Gempa yang terjadi berpusat didarat meskipun berada dikedalaman dangkal tidak akan menimbulkan gelombang tsunami",ujar Kapela PVG.Justru lanjut Kepala PVG, masyarakat diminta mewaspadai terjadi gerakan tanah (tanah longsor) yang terjadi akibat rekahan-rekahan. Wilayah Manokwari dan sekitarnya berpotensi menengah hingga tinggi terjadi longsor menurut prakiraan potensi kejadian longsor bulan Januari 2009. Hingga saat ini TTD Badan Geologi DESDM sedang melakukan inventarisasi dampak kejadian gempabumi, dampak geologi dipermukaan (likuifaksi, longsoran, retakan tanah dan pergeseran tanah), memantau gempabumi susulan dan membuat peta.

Share This!