Keberhasilan Dan Eksistensi Suatu Bangsa Tergantung Networking

Wednesday, 25 September 2013 - Dibaca 7963 kali

BALI - Negera-negara yang hidup bersama dikawasan asean memiliki kepentingan bersama dalam jangka panjang dan dalam era globalisasi ini suatu bangsa tidak bisa hidup sendirian, keberhasilan dan keberlanjutan eksistensi sebuah bangsa ditentukan oleh kemampuan bangsa itu dalam melakukan kerjasama yang efektif dalam melaksanakan networking secara cerdas, demikian dinyatakan Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono saat membuka pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-31 di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/9/2013).

" Kita bangsa-bangsa dikawasan asia tenggara suka atau tidak suka, ditakdirkan oleh geografi untuk hidup berdampingan sepajang masa, dengan berjalannya waktu dan perjalanan sejarah yang kita alami bersama, dari kedekatan geografis berkembanglah komunikasi dan interaksi diantara kita sesama bangsa-bangsa di Asia tenggara dan dari situ terbentuk jalur-jalur komuniikasi dan interaksi dan dari situ pulalah tumbuh jaringan-jaringan institusi ekonomi, politik, sosisal dan bahkan kultural antara bangsa yang cukup maju,"tutur Wakil Presiden RI, Boediono, saat membuka.

Institusi -institusi hasil proses sejarah itu merupakan modal awal yang sangat berharga bagi ASEAN, lanjut Boediono dan tugas kita sekarang adalah bagaimana mengembangkan dan mengadaptasi modal awal itu sehingga kita dapat melayani kepentingan bersama sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa mendatang.

"Negera-negara yang hidup bersama dikawasan ini, kita mempunyai kepentingan bersama jangka panjang dan dalam era globalisasi ini suatu bangsa tidak bisa hidup sendirian, kita semua menyadari bahwa di era ini interdipendensi adalah suatu kenyataan hidup oleh karena itu keberhasilan dan keberlanjutan eksistensi sebuah bangsa akhirnya ditentukan oleh kemampuan bangsa itu dalam melakukan kerjasama yang efektif dalam melaksanakan networking secara cerdas," ujar Boediono.

Dalam situasi yang bergerak serba cepat seperti saat ini tidak bisa mengandalkan satu network, namun diperlukan pengembangan sistem networking yang berlapis, network inti yang diperkuat oleh lapisan network-network lain, sehingga dapat mengurangi resiko ketidakpastian yang menyertai era globalisasi.

"ASEAN harus kita bangun sebagai core network kita, untuk itu ASEAN harus kita bangun berdasarkan kepentingan jangka panjang bersama kita mencari keseimbangan yang pas antara kepentingan nasional kita masing-masing dan kepentingan bersama di ASEAN memang bukan pekerjaan mudah, tapi hal itu bukanlah suatu yang mustahil apabila kita menyadari benar-benar bawa nasib bersama kita di era globalisasi ini sangat bergantung pada keberhasilan kita merajut core network diantara kita," imbuh Boediono. (SF)

Share This!