Jajaran Unit KESDM Diminta Siaga Jelang Natal dan Tahun Baru

Monday, 23 December 2013 - Dibaca 2030 kali

JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik kepada seluruh unit dilingkungan Kementerian ESDM untuk bersiaga dalam mengantisipasi kebutuhan baik BBM dan geologi maupun listrik menyambut Natal dan Tahun Baru 2014.

Mengawali konferensi persnya Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral mengatakan, dalam rangka menjelang Natal dan tahun Baru, kami meminta jajaran dilingkungan KESDM umtuk meninjau kesiapan empat hal. Pertama, kesiapan BBM, yang kedua urusan listrik, yang ketiga urusan gunung berapi dan yang keempat urusan tanah longsor. Senin (23/12/2013).

Kementerian ESDM membentuk posko-posko dengan melibatkan unit-unit terkait dilingkungan Kementerian ESDM. Posko-posko yang dibentuk terdiri dari Posko Bahan bakar, Posko Listrik dan Posko Geologi. Ketiga posko tersebut akan melaporkan secara periodik laporannya ke posko pusat di kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Posko tersebut akan terus memantau dan memonitor ketersediaan BBM, LPG, Listrik dan situasi Kegeologian sejak H-3 hingga H+7 Natal 2013 dan tahun 2014. Anggota Posko terdiri dari Kementerian ESDM, BP Migas, BPH Migas, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Terbentuknya posko dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat terkait ketersediaan BBM, LPG, listrik dan situasi kegeologia

Urusan BBM ternyata menurut Menteri kesiapannya cukup baik. Untuk premium ketersediaannya cukup untuk 17,95 hari, Minyak Tanah 71,75 hari, Minyak Solar 17,90 hari, Avtur 31,90 hari, dan Pertamax 47,01 hari. Sementara itu stok LPG untuk periode H-3 Natal 2013 s.d. H+7 tahun baru 2014 memiliki stock rata-rata 17,17 hari.

Khusus untuk Natal dan Tahun Baru, ada enam daerah yang konsumsi BBMnya meningkat, yaitu daerah-daerah yang merayakan Natal seperti di Sumatera Utara naik 31 persen, kemudian Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Maluku. Bali juga mengalami lonjakan permintaan BBM mencapai 29 persen akibat meningkatnya wisatawan yang menghabiskan liburannya ke Bali. "Lonjakan kebutuhan BBM sudah kami siapkan," ujar Wacik.

Kondisi pasokan listrik, cukup, dengan rata-rata daya mampu pembangkit sebesar 31.868 MW dan beban puncak sebesar 27.532 MW sehingga masih terdapat cadangan operasi sebesar 4.336 MW.
Berdasarkan pengalaman, beban puncak pada hari raya Natal dan Tahun Baru lebih rendah 10-15% dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan industri dan perkantoran, yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar, berhenti beroperasi.

Khusus untuk kegeologian, Menteri menyatakan telah mendistribusikan buku panduan sektor ESDM kepada pemerintah daerah-daerah yang dapat dijadikan sebagai acuan menghadapi hari Raya Natal 2013 dan tahun Baru 2014. Selain berisi kesiapan sektor BBM dan listrik juga memuat informasi kegeologian seperti, peta rawan bencana dan daftar gunung berapi di Indonesia yang perlu diwaspadai.(SF)

Share This!