Empat Inovasi Badan Litbang Esdm Masuk Dalam “105 Inovasi Indonesia 2013”

Monday, 2 September 2013 - Dibaca 2421 kali

JAKARTA - "Perkembangan perekonomian modern juga ditentukan oleh inovasi teknologi, dalam bentuk technopreneurship. Inovasi dan teknologi bisa berkontribusi, namun semua perlu intervensi dan kontribusi keduanya itu ada di mana-mana," kata Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, saat bertatap muka dengan para inovator yang terpilih dalam 105 Inovasi Indonesia 2013, pada acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Taman Mini Indonesia, (29/8).

Dari 105 inovator tersebut, empat di antaranya merupakan peneliti dan perekayasa Badan Litbang ESDM. Penelitian dan perekayasaan yang mereka laksanakan memperoleh penghargaan sebagai inovasi paling prospektif pada ajang Seleksi 105 Inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Business Innovation Center bekerja sama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Seleksi yang diselenggarakan setiap tahun ini merupakan penghargaan bagi inovasi yang memiliki prospek komersial dan berdaya guna tingi bagi masyarakat. Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan pada acara puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional ke 18 di Taman Mini Indonesia Indonesia.

Empat dari lima penelitian dan perekayasaan yang berhasil lolos dalam 105 inovasi unggulan tersebut adalah:

  1. "Co-firing Batubara-Biomassa Menggunakan Pembakar Siklon Sederhana Untuk Industri Kecil-Menengah" (Ikin Sodikin, Soemaryono, Tatang Koswara, Engkos Kosasih - Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara)
  2. Gasifier Batubara dan Biomas sebagai Producer Gas Bakar untuk Industri Berbasis Pertanian" (Yenny Sofaeti, Nurhadi, Yusnanto, Rudi Saputra - Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara).
  3. Rekayasa Instrumentasi System (HR MS DAS) oleh Geofisika High Resolution Mini Seismic Data Aquisition (Suprajitno Munadi (alm), Humbang Purba, Yudi Kuntoro, Rosie Andi Saputro, Hari Yanto - PPPTMGB "LEMIGAS").
  4. Formulasi Gemuk Lumas Peralatan dan Mesin Pertanian (ALSINTAN) (Ratu Ulfiati, Subiyakto, Edward Suhardono, Milda Fibria, Erna Rosdiana, M. Rizkia Malik, Dedy Sudradjat, Albert Mantong, Pandu Asmoro Bangun, Narso, Yudi Wijayanto, Salman Alfarisi - PPPTMGB "LEMIGAS").
Seleksi Inovasi Indonesia diselenggarakan sejak tahun 2008 dan Badan Litbang ESDM selalu mengirim penelitian dan perekayasaan unggulan dan sebagian besar terpilih sebagai inovasi terbaik. Selama 6 kali seleksi, penelitian, pengembangan dan perekayasaan Badan Litbang ESDM yang berhasil lolos seleksi sebanyak 20 judul.

Pada penyelenggaraan 100 Inovasi Indonesia 2008, Sumarjono dari Puslitbang Tekmira mempelopori sebagai salah satu dari 100 inovator terbaik. Tahun berikutnya, dua penelitian PPPTMGB "LEMIGAS" masuk dalam 101 Inovasi Indonesia 2009. Satu penelitian P3TKEBTKE dan dua penelitian Puslitbang Tekmira berhasil masuk pada 102 Inovasi Indonesia 2010 dan pencapaian prestasi Badan Litbang ESDM tertinggi dicapai pada tahun 2011, dimana empat penelitian Puslitbang Tekmira dan satu penelitian dan perakayasaan PPPTMGB "LEMIGAS" berhasil masuk dalam 103 Inovasi Indonesia 2011. Tahun lalu, satu penelitian PPPTMGB "LEMIGAS", satu penelitian Puslitbang Tekmira dan satu penelitian P3TKEBTKE memberikan kontribusi terhadap pencapaian Badan Litbang ESDM pada ajang 104 Inovasi Indonesia.

Dari pencapaian tersebut, setidaknya ada dua peneliti pernah mencatatkan namanya lebih dari satu kali. Setelah sukses dengan penelitian Cyclon Burner pada tahun 2008, Sumarjono dari Puslitbang Tekmira mengulang kesuksesan dalam 105 Inovasi Indonesia. Kontribusi peralatan pembakar siklon desain Sumarjono berhasil diaplikasikan dalam penelitian co-firing batubara-biomassa.

Selain Sumarjono, almarhum Suprajitno Munadi juga menorehkan prestasi tiga kali dalam ajang inovasi tersebut. Peneliti di Kelompok Penelitian dan Pengembangan Program Eksplorasi, PPPTMGB "LEMIGAS" memimpin penelitian bertajuk "Eksplorasi migas menggunakan radiasi nuklir alami (Jejak si petualang dari masa Llampau)" (2011), "Rekayasa Instrumentasi Geofisika (Log NMR)" (2012), serta "Rekayasa Instrumentasi System (HR MS DAS) oleh Geofisika High Resolution Mini Seismic Data Aquisition"(2013). Sayangnya profesor riset yang rendah hati ini tidak dapat menerima secara langsung penghargaan untuk ketiga kalinya, karena beliau telah berpulang ke rahmatullah pada pertengahan Agustus 2013.

Pada akhir sambutannya, Kepala Negara menekankan bahwa kontribusi teknologi dan inovasi sangat penting bagi pengembangan perekonomian RI, menuju bangsa yang lebih maju. "Unsur ekonomi dan inter-partnership sangat penting untuk membangun negara yang makin kokoh. Ekonomi dan teknologi jangan jalan sendiri, justru sekarang ini harus lebih bersinergi," kata SBY. (ER)

Share This!