Wamen Yuliot Pantau Pengiriman Bantuan Logistik bagi Korban Bencana
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi meninjau langsung posko penampungan sementara bantuan untuk korban bencana di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (10/12) siang. Kunjungan itu dilakukan untuk memantau arus bantuan dan mempercepat pengiriman ke daerah-daerah terdampak.
"Semoga bantuan ini dapat segera diterima saudara-saudara kita yang terkena bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh. Bantuan ini tentu sangat dibutuhkan mereka," ujar Yuliot.
Yuliot meminta agar semua bantuan segera diberangkatkan agar dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Ia menyatakan harapannya agar bantuan cepat sampai ke tangan warga yang membutuhkan.
Kehadiran Yuliot dan Mensesneg di Posko Terpadu TNI Angkatan Udara di Halim juga dimaksudkan untuk memastikan bantuan yang dihimpun oleh Keluarga Besar Kementerian ESDM dan para pemangku kepentingan sektor ESDM dapat segera dikirim.
"Bantuan akan dimasukkan ke pesawat kargo sore ini pukul 18:00 WIB, dan rencananya pesawat tersebut diberangkatkan ke lokasi bencana besok pagi pukul 05.00 WIB menuju 3 titik bandara, Lhokseumawe, Sibolga (Pinangsori) dan Bandara Minangkabau ," jelas Yuliot.
Di tempat terpisah, Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi menjelaskan bahwa tim gabungan dari sektor ESDM telah melakukan pemulihan dan evakuasi dengan mengerahkan alat-alat berat milik perusahaan-perusahaan terkait.
"Selain bantuan logistik, Kementerian ESDM juga mengoordinasikan Tim Rescue gabungan dari perusahaan tambang yang terdiri dari tenaga kesehatan, tim pencarian korban, serta dukungan alat berat untuk mempercepat penanganan di lapangan," ungkap Rudy.
Rudy menambahkan bahwa penyaluran logistik telah dimulai sejak Senin, 1 Desember 2025, bekerja sama dengan BNPB dan TNI AU. Seluruh bantuan dimobilisasi melalui Lanud Halim Perdanakusuma sebelum didistribusikan ke titik-titik lokasi bencana, dengan penentuan titik penyaluran selanjutnya dilakukan oleh BNPB.
Rudy juga menyampaikan bahwa per 9 Desember 2025, saldo Tali Kasih ESDM yang dihimpun melalui penggalangan dana dari pemangku kepentingan sektor ketenagalistrikan, migas, minerba, EBT, serta pegawai Kementerian ESDM tercatat sebesar Rp5.741.860.049.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung berbagai bentuk bantuan kepada masyarakat terdampak, termasuk pembangunan sumur bor di tiga provinsi, penyaluran logistik berupa makanan siap saji, minyak goreng, susu, beras, popok, pembalut, selimut, tenda, masker, obat-obatan, dan vitamin, serta penyediaan kompor dan gas LPG. (SF)
Share This!