Temu Netizen 3, Energi Terbarukan Terjangkau Menjadi Trendingtopic Nomor 1

Thursday, 2 March 2017 - Dibaca 1803 kali

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Salah satunya dengan mengadakan temu netizen di Jakarta (1/3) yang mengambil tema energi "Pengalihan Subsidi Listrik untuk Pengembangan EBT di Indonesia."

Dalam paparannya, Sujatmiko, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik menerangkan bahwa Kementerian ESDM serius untuk mengelola EBT agar makin efisien. "Potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 443 ribu MW yang saat ini pemanfaatannya baru sebesar 1,9%.

Dengan besarnya potensi EBT yang ada di Indonesia, lanjut Sujatmiko, maka sudah seharusnya subsidi untuk energi dapat dialihkan untuk sektor produktif, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. "Pemanfaatan EBT untuk penyediaan listrik akan sangat membantu dalam pengalihan subsidi tersebut".

Namun yang menjadi fokus dari pengembangan potensi EBT adalah apakah harga EBT bisa efisien? Sujatmiko memaparkan bahwa di beberapa negara harga listrik tenaga surya di bawah 10 cent/kWh, bahkan di 6 negara, yaitu UAE, Chili, Peru, Mexico, USA, dan Saudi Arabia harga listrik tenaga surya di bawah 5 cent/kWh. "Maka rasanya malu jika di negara lain harga EBT makin turun, tetapi kita naik. Sehingga Pemerintah akan terus berupaya melalui regulasi dan tentunya dukungan dari masyarakat untuk membuat harga EBT semakin efisien", ujar Sujatmiko.

Temu netizen 3 ini mendapatkan tanggapan positif dari terbukti hastag #energiterbarukanterjangkau" jadi trending topik no 1 di twitter selama acara berlangsung, selain itu salah satu netizen mengungkapkan"Acara ini keren banget, karena mengundang berbagai kalangan baik dari kalangan junior dan senior. Jadi kita tahu apa yang sedang, telah dan akan dilakukan oleh masyarakat." ungkap Lutfi.

Melalui Temu Netizen III ini, Sujatmiko berharap masyarakat akan semakin paham dengan EBT dan mendukung Pemerintah dalam pengembangan EBT. "Ayo kita sama-sama meningkatkan awareness untuk membuat pengembangan EBT semakin terjangkau", tutup Sujatmiko.(WA/AI)

Share This!