Target Produksi Minyak 927 Ribu bph Optimis Tercapai

Friday, 16 May 2008 - Dibaca 3636 kali

Target produksi minyak mentah sebesar 927 ribu barel per hari (bph) dalam APBN-P 2008 akan bisa dicapai. Optimisme ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri (SAM) Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Investasi Novian Moezahar Thaib.

''Kami melakukan koordinasi untuk melakukan pengecekan dan pemantauan setiap bulan mengenai realisasi produksi minyak. Hingga saat ini hasilnya menunjukan target produksi itu bisa tercapai,'' papar SAM Bidang Ekonomi dan Investasi Novian M Thaib, Rabu (14/5) di Jakarta.

Pemantauan melalui rapat koordinasi oleh Ditjen Migas itu dilakukan untuk mengetahui realisasi produksi bulanan setiap perusahaan KKS. Bagi perusahaan yang tidak dapat mencapai target produksi bulanan diminta segera melakukan tindakan untuk memperbaiki realisasi produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Ditempat terpisah, Kepala BP Migas R Prijono sebelumnya mengungkapkan produksi minyak mentah Indonesia yang masuk perhitungan APBN atau "lifting" selama April 2008 mencapai 955 ribu bph. Ini berarti melampaui target APBN-P 2008 sebesar 927.000 bph.

"Lifting minyak dalam dua bulan terakhir yaitu Maret dan April 2008 masing-masing mencapai 958 ribu bph dan 955 ribu bph," kata Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), R Prijono kepada pers di Jakarta, Selasa (13/5).

Ditargetkan lifting minyak itu bisa melampaui angka 1 juta bph pada akhir tahun ini. Optimisme BP Migas itu, didasarkan pada tren produksi minyak nasional yang cenderung naik selama 2008. Rata-rata produksi minyak mentah dan kondensat pada Januari mencapai 955.847 bph, Februari 986.848 bph, Maret 985.872 bph, April 978.060 bph dan Mei 2008 diperkirakan mencapai 982.550 bph.

Tambahan produksi juga datang dari 16 lapangan minyak baru yang rencana pengembangannya (Plan of Development-PoD) dilakukan tahun ini. Total tambahan produksi (onstream) dari lapangan-lapangan tersebut mencapai 71.000 setara barel minyak per hari (boepd).


Ke-16 lapangan minyak itu adalah Tangguh, Senoro, Banyu Urip, North Duri, Pulo Gading, Sungai Kuning, Sadewa, Bekapai, Lukah, KBB 01, NCJ 01, Hadil Phase 3, Radegan Utara, Anggor, Sumur Lengowangi 1, dan Tunu 13-A.

Dari kecenderungan tersebut Prijono optimis, produksi minyak dan gas Indonesia akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Optimisme ini mengingat sejumlah lapangan migas besar dijadwalkan segera produksi seperti Cepu dan Masela.

Share This!