Stok Nasional BBM Diatas 20 Hari, Elpiji Diatas 5 Hari

Tuesday, 1 January 2008 - Dibaca 5000 kali

'Secara umum stok nasional, baik untuk BBM dan Elpiji bisa dipenuhi dengan aman,' ujar Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina, Achmad Faisal, Senin (31/12) saat menjelaskan kondisi stok BBM akhir tahun 2007 di auditorium Departemen ESDM, Jakarta.

Achmad Faisal memaparkan hal itu pada acara keterangan pers akhir tahun 2007 Departemen ESDM yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Acara dihadiri para pejabat eselon I, II serta kalangan direksi BUMN di sektor ESDM.

Menurut Achmad Faisal hingga tanggal 31 Desember 2007, secara rinci, ketahanan stok untuk Premium 18,6 hari, Minyak Tanah 27 hari dan Minyak Solar 21 hari. Stok sebesar ini jauh dari kondisi kritis. Sebab untuk kategori kritis jika stok kurang dari kebutuhan untuk konsumsi 3 hari.

Kemampuan cadangan sebesar itu untuk Premium volume stoknya sebesar 961.855 kilo liter (KL), Minyak Tanah 711.638 KL dan Minyak Solar 1.552.072 KL. Sedang untuk rata-rata konsumsi harian (DOT) masing-masing adalah Premium 51.215 KL/hari, Minyak Tanah 26.190 KL/hari dan Minyak Solar 75.914 KL/hari.

Diungkapkan untuk rencana pengadaan BBM nasional dan prediksi hingga akhir Januari 2008 akan mencapai 4.384.743 KL. 'Jumlah sebesar ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 20 hari,' papar Achmad Faisal.

Rinciannya, Premium produksi kilang dalam negeri sebesar 1.122.063 KL, impor 445.200 KL sehingga total 1.567.263 KL cukup untuk 18 hari. Minyak Tanah produksi kilang dalam negeri 712.956 KL, impor 44.520 KL sehingga total 757.476 KL cukup untuk 25,5 hari. Solar produk dalam negeri 1.312.704 KL, impor 747.300 KL sehingga total 2.060.004 KL cukup untuk 18 hari.

Lebih lanjut Achmad Faisal mengungkapkan untuk stok elpiji nasional bisa untuk memenuhi kebutuhan 26,8 hari. 'Posisi ini berarti stok dan ketahanan elpiji dalam kondisi aman,' ujar Achmad Faisal. Sedang volume stok nasional elpiji mencapai 93.029 MT.

Secara rinci diungkapkan oleh Achmad Faisal stok elpiji di depot dan kapal sebesar 24.001 MT dengan buffer stock elpiji nasional sebesar 69.028 MT. 'Adapun rata-rata konsumsi harian atau DOT nasional sebesar 3.468 MT,' ujar Achmad Faisal.

Sedang stok pada depot-depot utama dalam kondisi aman dengan rincian seperti berikut ini. Untuk depot utama kota Jakarta stok sebesar 6.022 MT, DOT 1.325 MT dan cukup untuk 5 hari. Surabaya stok 5.144 MT, DOT 581 MT dan cukup untuk 9 hari.

Pada depot utama Manggis stok sebesar 2.132 MT, DOT 581 MT dan cukup untuk 10 hari. Depot utama Makasar stok sebesar 1.326 MT, DOT 168 MT cukup untuk 8 hari. Depot utama P Susu stok sebesar 1.837 MT, DOT 183 MT dan cukup untuk 10 hari.

Adapun depot utama Tanjung Uban stok 5.661 MT, DOT 90 MT dan cukup untuk 63 hari. 'Selain itu posisi stok di depot-depot lainnya seperti Tandem, Balikpapan, Cilacap dsbnya sebesar 1.879 MT cukup untuk kebutuhan dua hari. Jadi juga aman,' papar Achmad Faisal.

Pada kesempatan tersebut diungkapkan bahwa kondisi cuaca hampir pada semua perairan Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi hingga Jayapura mengalami cuaca buruk. Kecepatan angin mencapai 20 hingga 30 knot dan tinggi ombak mencapai 3 hingga 6 meter.

'Ini mengakibatkan terjadinya delay pemuatan dan pembongkaran sehingga membuat bertambahnya waktu tempuh satu hingga dua hari. Namun semuanya tetap bisa teratasi,' ujar Achmad Faisal. Sedang banjir di Jatim dan Jateng juga membuat pendistribusian BBM dengan mobil tangki sedikit terganggu.

Share This!