Sosialisasi Panas Bumi, Momen Persamaan Persepsi

Friday, 29 January 2016 - Dibaca 3211 kali

SOLOK - Demi menepis kekhawatiran akan dampak negatif Panas Bumi, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (DJEBTKE) mengajak Bupati Solok, segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah, para Camat dan Wali Nagara se-Kabupaten Solok, Sumatera Barat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang memaksimalkan potensi Panas Bumi pada Kamis (28/1).

"Konsep pemanfaatan panas bumi secara langsung bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia, seperti pemandian air panas," tegas Budi Herdiyanto dalam sambutan mewakili Direktur Panas Bumi, DJEBTKE di acara Sosialisasi Pengembang Panas Bumi di Wilayah Kerja Gunung Talang-Bukit Kili.

Tak lupa ia meyakinkan bahwa panas bumi akan memberi manfaat lebih besar lagi kepada masyarakat bila dikelola secara berkelanjutan. Senada dengan itu, Pejabat Bupati Kabupaten Solok, Devi Kurnia menyebutkan Panas Bumi sebagai salah satu sumber potensial dalam memenuhi kebutuhan energi. "Perkiraan WKP ini menghasilkan 20 MW. Potensi yang cukup besar bagi Kabupaten Solok dalam menumbukan perekonomian," tuturnya.

Makanya, Pj. Bupati Kab. Solok menyarankan perlu ada sosialisasi lanjutan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah supaya tidak terjadi kesalahpahaman terkait pengembangan panas bumi di Kab. Solok. "Harus ada tahapan berikutnya. Dampak dan keuntungan buat masyarakat. Artinya, bagaimana membangun kesadaran masyarakat secara utuh," harapnya.

Penilaian sama juga disampaikan oleh World Wide Foundation (WWF) Indonesia. "Panas bumi akan meningkatkan pangsa energi bersih yang dapat meminimalkan dampak pemanfaatan energi terhadap ancaman lingkungan," imbuh Achmed Shahram Edianto. Achmed selaku kordinator ring of fire melihat hal ini sebagai diversifikasi atas ketahanan energi dalam mengurangi ketergantungan dengan fosil. (NA)

Share This!