Sebanyak 24.000 SR Jargas Siap Dinikmati Masyarakat Kota Surabaya
Monday, 16 January 2017 - Dibaca 1724 kali
Surabaya, Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kota Surabaya sebanyak 24.000 sambungan rumah (SR). Pengaliran gas bumi yang dibangun tahun 2016 ini dilakukan secara bertahap mulai pekan lalu dan disambut gembira masyarakat sekitar serta Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam peninjauannya ke Rusunawa Penjaringansari yang merupakan salah satu lokasi pemasangan jargas, Senin (16/1), mengatakan, pembangunan jargas merupakan program berkelanjutan Kementerian ESDM menyediakan energi yang aman, bersih dan murah bagi masyarakat. "Pemerintah membuat program yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Surabaya merupakan salah satu kota yang menjadi percontohan pembangunan gas until rumah tangga nasional karena sumber gas di sekitar Jawa Timur banyak, jaringan pipa gas yang cukup bagus serta dukungan pemerintah daerah yang sangat besar.
Pembangunan jargas di Kota Surabaya ini dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) melalui penugasan berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 4823.K/12/MEM/2015. Pembangunan jargas tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tahun 2016, jargas yang dibangun sebanyak 88.915 SR di 6 lokasi yaitu Tarakan, Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon dan Balikpapan. PT PGN mendapat tugas membangun jargas di Kota Batam, Kota Surabaya dan Kota Tarakan.
Pembangunan jargas di Kota Surabaya dilakukan di 3 wilayah yaitu Surabaya Tengah, Selatan dan Timur. Untuk Surabaya Tengah, jargas dibangun di Kupang Krajan, Embong Kaliasin, Wonorejo dan Tegalsari. Sementara di Surabaya Selatan, lokasi pembangunan jargas adalah Ngagerejo, Airlangga, Pucangsewu dan Kertajaya. Terakhir di Surabaya Timur, jargas dibangun di Kedung Asem, Pengaringan Asri, Medokan Asri, Wonoredan dan Medokan Ayu.
Dirjen Migas mengapresiasi PT PGN yang mampu menyelesaikan pembangunan 24.000 SR dalam waktu sekitar setahun. "Saya berterima kasih PGN mampu membangun jargas di Jatim sebanyak 24.000 SR dalam waktu 1 tahun. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Wirat seraya menambahkan, pasokan gas berasal dari PT Pertamina Hulu Energi.
Penghuni Rusunawa Penjaringansari menyambut baik pengaliran gas bumi ini. Menurut Nurul Huda, Ketua RT 07, sudah lama warganya menantikan gas bumi mengalir di rumah mereka karena harganya yang murah dan dengan menggunakan gas bumi, tidak perlu repot lagi membeli LPG tabung 3 kg. "Tidak ada warga yang tidak mau dipasangi jargas. Semua mau karena melihat tetangga yang di kampung (telah menikmati jargas), kita berharap dapat secepatnya gas mengalir," ungkap Nurul.
Kegembiraan senada juga diungkapkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam pertemuan dengan Dirjen Migas di ruang kerjanya. Menurut Risma, dengan adanya jargas, masyarakat sangat terbantu karena dapat menghemat 30-50%. Animo masyarakat terhadap jargas yang sangat tinggi ini, imbuh Risma, membuat dirinya beberapa kali diprotes warga karena rumahnya tidak termasuk yang dipasang jargas. "Saya bilang, bukan 'dilewati', tapi memang ada kuotanya, terbatas," ungkap Risma. (TW)
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam peninjauannya ke Rusunawa Penjaringansari yang merupakan salah satu lokasi pemasangan jargas, Senin (16/1), mengatakan, pembangunan jargas merupakan program berkelanjutan Kementerian ESDM menyediakan energi yang aman, bersih dan murah bagi masyarakat. "Pemerintah membuat program yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Surabaya merupakan salah satu kota yang menjadi percontohan pembangunan gas until rumah tangga nasional karena sumber gas di sekitar Jawa Timur banyak, jaringan pipa gas yang cukup bagus serta dukungan pemerintah daerah yang sangat besar.
Pembangunan jargas di Kota Surabaya ini dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) melalui penugasan berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 4823.K/12/MEM/2015. Pembangunan jargas tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada tahun 2016, jargas yang dibangun sebanyak 88.915 SR di 6 lokasi yaitu Tarakan, Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon dan Balikpapan. PT PGN mendapat tugas membangun jargas di Kota Batam, Kota Surabaya dan Kota Tarakan.
Pembangunan jargas di Kota Surabaya dilakukan di 3 wilayah yaitu Surabaya Tengah, Selatan dan Timur. Untuk Surabaya Tengah, jargas dibangun di Kupang Krajan, Embong Kaliasin, Wonorejo dan Tegalsari. Sementara di Surabaya Selatan, lokasi pembangunan jargas adalah Ngagerejo, Airlangga, Pucangsewu dan Kertajaya. Terakhir di Surabaya Timur, jargas dibangun di Kedung Asem, Pengaringan Asri, Medokan Asri, Wonoredan dan Medokan Ayu.
Dirjen Migas mengapresiasi PT PGN yang mampu menyelesaikan pembangunan 24.000 SR dalam waktu sekitar setahun. "Saya berterima kasih PGN mampu membangun jargas di Jatim sebanyak 24.000 SR dalam waktu 1 tahun. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Wirat seraya menambahkan, pasokan gas berasal dari PT Pertamina Hulu Energi.
Penghuni Rusunawa Penjaringansari menyambut baik pengaliran gas bumi ini. Menurut Nurul Huda, Ketua RT 07, sudah lama warganya menantikan gas bumi mengalir di rumah mereka karena harganya yang murah dan dengan menggunakan gas bumi, tidak perlu repot lagi membeli LPG tabung 3 kg. "Tidak ada warga yang tidak mau dipasangi jargas. Semua mau karena melihat tetangga yang di kampung (telah menikmati jargas), kita berharap dapat secepatnya gas mengalir," ungkap Nurul.
Kegembiraan senada juga diungkapkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam pertemuan dengan Dirjen Migas di ruang kerjanya. Menurut Risma, dengan adanya jargas, masyarakat sangat terbantu karena dapat menghemat 30-50%. Animo masyarakat terhadap jargas yang sangat tinggi ini, imbuh Risma, membuat dirinya beberapa kali diprotes warga karena rumahnya tidak termasuk yang dipasang jargas. "Saya bilang, bukan 'dilewati', tapi memang ada kuotanya, terbatas," ungkap Risma. (TW)
Share This!