Program Community Development PT Freeport Angkat Ekonomi Masyarakat Sekitar
''Secara umum konsep dasar pengambangan masyarakat ini bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat,'' ujar August Kafiar pada acara Seri ke 3 Diskusi Mengupas Isu Aktual PT FI dengan tema Community Development. Acara berlangsung di Auditorium gedung Departemen ESDM, Jakarta, Jum'at (2/6).
Selain August, Diskusi juga menampilkan pembicara John Nakiaya, Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dan Suwarno, Direktur Kawasan dan Otorita, Depdagri. Sebagai pembahas Abrar Saleng dari Universitas Hasanudin, Arif Budimanta dan Dody Prayogo dari Universitas Indonesia. Sebagai moderator Prof Made Astawa Rai dari Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal.
Selain pengembangan ekonomi lokal, menurut August, fokus utama program CD PT FI juga menekankan pengembangan kapasitas dan kualitas SDM dan dukungan dalam pengembangan infrastruktur wilayah. Pendekatan dilakukan dengan program, budaya dan agama. ''Dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh pemangku kepentingan yakni masyarakat, pemerintah dan pihak swasta,'' ujar August Kafiar.
Menurut August dana CD dialokasikan sebesar 1 % dari keuntungan perusahaan untuk Program Kemitraan. Sedang untuk Program Pengembangan Masyarakat diluar Program Kemitraan, terutama untuk pembangunan infrastruktur, dialokasikan dari dana operasional perusahaan.
John Nakiaya Sekretaris LPMAK mengungkapkan selama periode tahun 1996 hingga 2005 telah diterima dana dari alokasi 1 % keuntungan PT FI sebesar USD 190.847.906 atau sekitar Rp 1.615,6 miliar. Dana itulah yang selama ini digunakan untuk membiayai program LPMAK yang meliputi kesehatan, pendidikan, pengembangan ekonomi kerakyatan, kemitraan dengan Lembaga Adat, Kemitraan dengan Lembaga Gereja dan Program Khusus.
''Untuk program kesehatan telah dibangun Rumah Sakit Mitra Masyarakat yang dikelola oleh Yayasan Caritas Timika dan rumah Sakit Waa Banti yang dikelola oleh International SOS,'' ujar John Nakiaya. Sedang program pendidikan berupa pembangunan gedung-degung sekolahan maupun pemberian bea siswa. Sedang program pengembangan ekonomi melalui pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat.
Adapun Program Khusus antara lain berupa pembangunan perumahan bagi guru dan fasilitas perpustakaan di Ugimba, Kabupaten Paniai. Selain itu berupa bantuan program HAM dan Anti Kekerasan, bantuan untuk korban bencana alam dan masalah sosial lainnya, membiayai Festival Kamoro 2005 dan mensponsori grup tari Amungme dan Kamoro pada acara Bellingen Global Carnival di Australia bulan September 2005.
Direktur Teknik dan Lingkungan, Mineral, Batubara dan Panas Bumi Soemarno Witoro Soelarmo yang membuka acara mengungkapkan bahwa diskusi dihadiri berbagai lapisan masyarakat. Antara lain Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi (MBPB) Simon F Sembiring, anggota DPR-RI, LSM, Mahasiswa, perusahaan swasta maupun pegawai negeri. ''Melalui diskusi ini jika ada masalah kita coba angkat, sedang jika muncul solusi akan kami catat untuk diupayakan sebagai perbaikan,'' ujar Witoro.
Share This!