Posko Nataru Pastikan Sektor ESDM Terpantau Aman

Monday, 24 December 2018 - Dibaca 1111 kali

JAKARTA - Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara nasional terpantau aman pasca terjadinya tsunami di Selat Sunda dan menjelang perayaan hari Natal tahun 2018 yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2018. Kementerian ESDM terus memastikan pasokan dan distribusi energi kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik.

Posko Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) Kementerian ESDM pada 23 Desember 2018 melaporkan, hasil monitoring menunjukkan kondisi penyediaan maupun distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquified Petroleum Gas (LPG), dan Gas Bumi untuk rumah tangga tidak menemui kendala.

Tercatat stok atau cadangan BBM dan LPG nasional dalam kondisi normal. Ketahanan BBM jenis premium mencapai 19 hari, Solar atau Akrasol 21 hari, Pertalite 20 hari, Kerosene 59 hari, Pertamax/Akra 92 untuk 31 hari, Pertamax Turbo 40 hari, Pertamina Dex 44 hari, Dexlite 20 hari, LPG 19 hari dan Avtur 26 hari.

Kondisi ini ditopang dengan upaya Pemerintah dalam mengamankan pasokan BBM dan LPG. Beberapa langkah yang dimaksud, seperti penyediaan 50 mobil tanki BBM, 16 mobil dispenser, 27 kiosK Pertamax hingga 26 motoris di sepanjang jalur mudik.

Untuk sektor ketenagalistrikan, secara keseluruhan daya mampu pasok nasional dilaporkan sebesar 36.334,91 MW dengan beban puncak sebesar 32.389,06 MW. Sedangkan, cadangan daya nasional bisa mencapai 3.945,85 MW.

Pada sektor geologi, dua gunung api, yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara masih ditetapkan dalam status AWAS. Sementara, Gunung Anak Krakatau dalam status WASPADA dengan mengeluarkan gempa tremor terus-menerus yang mengakibatkan tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kab. Lampung Selatan dan Lampung.

Terdapat 4 Lembaga Penyalur di Lampung dan 6 Lembaga Penyalur di Anyer yang berpotensi terdampak, namun kondisinya aman tidak ada kerusakan. Begitu juga dengan kondisi TBBM Panjang, Tanjung Gerem dan depot LPG juga tidak ada kerusakan serta jalur penyaluran dipastikan aman.

Sementara itu, hingga pukul 19.00 WIB tanggal 23 Desember 2018 terdapat 146 gardu berhasil dinyalakan, 102 gardu masih padam dan 41 tiang SUTM roboh.

Di samping status gunung api, terdapat kejadian gerakan tanah hingga tanggal 23 Desember 2018 pukul 18.00 WIB di Barat Daya Palu, Sulawesi Tengah dan Barat Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Penulis: Naufal Azizi

Share This!