Perkembangan Aktifitas G. Anak Krakatau, dan G. Semeru

Tuesday, 3 June 2008 - Dibaca 3453 kali

Berdasarkan pengamatan kegempaan dan visual beberapa waktu terakhir, aktifitas G. Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung menunjukkan aktifitas G. Anak Krakatau masih SIAGA, demikian pula dengan aktifitas G. Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, dari hasil pengamatan petugas pos pengamatan gunung api pada ke dua gunung api di atas, berdasarkan data kegempaan dan pengamatan visual tanggal 2 Juni 2008, untuk G. Anak Krakatau tercatat terjadi 10 kali gempa vulkanik dalam, 26 kali gempa vulkanik dangkal, 6 kali gempa tremor, 27 kali gempa letusan dan 10 kali gempa hembusan. Secara visual, terdengar dentuman 4 kali, gunung tertutup kabut dan sepanjang hari sampai malam cuaca tetap cerah.

G. Semeru menunjukkan, 22 kali gempa letusan dengan amplituda maksimum antara 3 - 32 mm, terjadi pula 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum 3 mm dengan lama gempa 41 detik. Berdasarkan pengamatan visual terjadi 3 kali letusan asap putih-kelabu setinggi 600 meter dan gunung tertutup kabut, sedangkan awan panas tidak teramati.

Berdasarkan aktifitas kedua gunung api di atas, Kepala Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab dan senantiasa mengikuti arahan SATLAK PB dan SATKORLAK PB. Untuk G. Anak Krakatau, masyarakat yang berada di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tetap tenang dan tidak terpancing isu letusan G. Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami, serta tidak mendekati pulau G. Anak Krakatau dalam radius 2 km sedangkan untuk G. Semeru direkomendasikan agar penduduk yang berada dalam radius 4 km dari puncak untuk tidak melakukan aktivitas di seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan alur awan panas, dan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan beraktivitas di sekitar sungai Besuk Kembar, Besuk Kebokan dan Besuk Bang diharapkan tetap waspada terhadap ancaman bahaya aliran panas.


Share This!