Pemerintah Siapkan Program di Sektor Energi untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Monday, 16 February 2009 - Dibaca 4644 kali

JAKARTA. Pemanfaatan energi terutama bahan bakar fosil memberikan kontribusi sekitar 287 juta ton gas penyumbang emisi rumah kaca. Industri menduduki peringkat pertama dengan menyumbang 29% dari total angka tersebut, diikuti transportasi dengan 27%, pembangkit listrik 14%, flaring 11%, proses pengolahan 10%, dan 9% lainnya dari usaha komersial dan sampingan.Oleh karenanya, pemerintah mulai mencanangkan program terpadu pada sektor energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Program yang digulirkan meliputi peningkatan diversifikasi bahan bakar (optimasi produksi migas dan pengembangan bio-fuel), pengurangan subsidi bahan bakar, peningkatan pemanfaatan batu bara melalui pengembangan energi terbarukan (batu bara untuk pembangkit listrik, batu bara cair, pengembangan energi panas bumi >6000 MW di 2020), serta program konservasi energi yang meliputi program efisiensi energi dan penerapan teknologi DSM.Dari sisi produksi energi, program dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan kebocoran pada saat ekstraksi, proses, serta transportasi bahan bakar fosil. Selain itu, perlu dilakukan pembangunan teknologi energi panas tingkat lanjut, penurunan pembakaran bahan bakar karbon (pergantian bahan bakar ke bahan bakar non-karbon atau bahan bakar mengandung karbon kecil, peningkatan efisiensi pembakaran, dekarbonisasi bahan bakar dan gas asam), serta penerapan teknologi penyimpanan dan pemisahan CO2 untuk pemanfaatan lebih lanjut.Para pengguna energi di Indonesia juga diminta untuk menerapkan teknologi Demand Supplay Management (DSM) sebagai bentuk partisipasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam wilayah rumah tangga, upaya DSM dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi teknologi atau mengurangi input bahan bakar. Hal tersebut dapat dilakukan melalui penggantian teknologi lampu (lampu dop diganti dengan CFL dan FTL, dan LED), pemasangan energi efisien, Teknologi DSM peak shaving, dan Teknologi DSM peak shifting.

Share This!