Pembangkit Listrik 10.000 MW Tahap II Ditopang Energi Terbarukan

Wednesday, 18 February 2009 - Dibaca 6856 kali

JAKARTA -- Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi (Dirjen Minerbapabum) DESDM Bambang Setiawan menjelaskan bahwa pada program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II, peranan batu bara tinggal 40%, sedangkan sekitar 60% sisanya akan didominasi oleh energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga air."Untuk tahap II, 40% batubara, renewable seperti air 12% dan panas bumi 48%," jelas Dirjen Minerbapabum dalam Media Briefing bertajuk Potensi Batu Bara untuk Ketahanan Energi Nasional, di Gedung Ditjen Minerbapabum, Jakarta, Senin (16/2).

Ia juga menerangkan bahwa penggunaan energi terbarukan ini difokuskan untuk pembangkit di luar Jawa. "Untuk di luar Jawa diputuskan tenaga listrik akan menggunakan panas bumi atau renewable energy, tidak lagi menggunakan fuel energy," tuturnya.

Dirjen Minerbapabum juga menjelaskan bahwa kebutuhan batubara dalam negeri tahun ini mencapai sekitar 65 juta ton. Dari jumlah tersebut, penggunaan utama adalah untuk sektor kelistrikan.

Oleh karena itu, semua perusahaan batubara yang beroperasi di Indonesia diharapkan dapat bergotong royong memenuhi kebutuhan tersebut. "Kebutuhan 65 juta ton itu kita bagikan ke perusahaan-perusahaan batubara, sehingga mereka dapat mengalokasikan berapa yang harus mereka sisihkan untuk kebutuhan dalam negeri dari produksinya," ujar Dirjen Minerbapabum menutup sesi tersebut.

Share This!