Paradigma Pengelolaan Energi Harus Diubah

Tuesday, 6 October 2015 - Dibaca 960 kali
BALIKPAPAN - Paradigma pengelolaan energi yang memposisikan energi sebagai hanya komoditi sebatas penerimaan Negara harus diubah menjadi energi sebagai modal dan pendorong pembangunan. Dulu paradigma pengelolaan migas hanya sebatas komoditas, yang kita jual ke luar negeri untyk menghasilkan revenue untuk Negara, maka kedepan ini kita akan menggunakan migas sebagai economic driver, jadi sumber pertumbuhan ekonomi," ujar Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaa Pudja di acara Joint Convention Balipapan 2015 Conference & Exibition, Selasa,(7/10).

Jadi dimanapun ada sumber minyak dan gas, pertama prioritas kita adalah menumbuhkan industry disana, menumbuhkan lapangan pekerjaan baru dan kedua selanjutnya adalah memikirkan revenue untuk Negara, jelas Wiratmaja.

"Revenuenya nanti dari pajak, dari pekerjaan, dari berbagai hal yang kita dapatkan dari aktifitas pertumbuhan ekonomi," imbuhnya lagi.

Paradigma selanjutnya, jika zaman dulu banyak sekali membangun infrastruktur dan membawa energi ke lokasi yang mempunyai populasi orang yang banyak, kedepan pemerintah akan merubah menjadi sebaliknya yakni, membawa orang ke pusat energi atau people follow the energy. "Misalkan saja di Kalimantan Timur banyak sumber-sumber energi maka industrinya kita tumbuhkan disini sehingga orang yang bekerja akan datang kesini, ini contoh people follow the energy, "urai Wiratmaja.

Inilah paradigma kita, sehingga di daerah timur yang banyat terdapat sumber enrergi dapat terbangun lebih baik, lebih terbangun ekonominya.Paradigma ketiga, kita harus menggunakan energi dengan bijak dan energi bersih. "Jadi arah kedepan kita adalah lebih banyak akan menggunakan gas sebagai sumber energi. Saat ini kita lebih banyak menggunakan minyak (56%) kedepan kita akan menuju ke gas dan ke energi baru terbarukan," lanjut Wiratmaja. (SF)

Share This!