Laporan Penyelidikan Gerakan Tanah di Cianjur

Friday, 21 November 2008 - Dibaca 3981 kali

BANDUNG. Badan Geologi lakukan penyelidikan terjadinya gerakan tanah di Cianjur beberapa waktu lalu. Hingga laporan dibuat tercatat 13 orang meninggal dunia dan 4 orang luka berat.

Mengenai kerusakan material tercatat, Kecamatan Campaka 30 rumah hancur tertimbun, 24 rumah terancam serta puluhan Ha sawah dan kebun campuran rusak tertimbun, sedangkan di Kecamatan Cempaka Mulya tercatat 98 rumah rusak, 37 rumah terancam, 20 Ha Sawah rusak karena tanahnya retak-retak.

Gempa yang melanda Kp. Nyalindung, Desa Girimukti, Kec. Campaka terjadi pada hari Kamis 14 November 2008, Kp. Kumendong, Kubang, Jambudipa dan Jeruk Honje, Desa Sukabungah, Kec Cempaka Mulya, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat terjadi pada hari, Jum'at 15 November 2008. Menurut Badan Geologi gempa diakibatkan curah hujan tinggi dan berlangsung lama sehingga menyebabkan tanah jenuh air, selain itu tata guna lahan berupa kebun campuran yang tanahnya selalu gembur, sehingga air mudah meresap ke dalam tanah, akibatnya bobot tanah bertambah dan tanah menjadi labil/mudah bergerak. Serta Penataan air permukaan yang kurang baik.

Daerah bencana termasuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi, artinya di daerah ini sering terjadi bencana gerakan tanah dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali bila dipicu oleh curah hujan yang tinggi. Potensi sangat tinggi terjadi bencana gerakan tanah pada masa yang akan datang. Dengan batuan dasar berupa lempung dan lanau merupakan salah satu faktor utama terjadinya gerakan tanah di daerah ini.

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat yang tinggal dan menetap di Kampung Nyalindung harus direlokasi ke tempat yang aman karena wilayah tersebut merupakan zona kerentanan gerakan tanah tinggi, bagi masyarakat yang bermukim di Kp. Margalaksana, Kp. Bolang Pojok dan Kp. Bolang, harap mengungsi ke tempat yang aman, karena:perbukitan di atas kampung Margalaksana telah terjadi retakan-retakan dan longsoran, sehingga masyarakat yang bermukim di kaki bukit beresiko terlanda material longsoran.

Share This!