Jargas, Menteri ESDM Minta Dibangun 100.000 SR Tahun 2017

Monday, 19 December 2016 - Dibaca 800 kali

JAKARTA - Jaringan gas rumah tangga melalui pipa (Jargas) tahun 2015 mencapai 7.636 sambungan rumah tangga (SR), tahun 2016 ini diperkirakan akan mencapai 88.915 SR dan tahun 2017 mendatang ditargetkan akan terbangun sebanyak 56.432 SR. Program Jaringan gas rumah tangga melalui pipa merupakan bagian dari program prioritas nasional, program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat sekaligus konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

"Program jaringan gas untuk rumah tangga ini kecil sekali. Tahun ini targetnya 88.915 SR tahun lalu 7.636 SR, tahun depan karena dipotong-potong dan saya sudah perintahkan kepada Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi coba bikin 100.000 SR, harganya coba diefisienkan dan juga di realokasi yang lain," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan dalam keynote speech-nya di acara Capaian Kinerja Tahun 2016 dan Outlook Tahun 2017, Senin (19/12).
Penggunaan gas rumah tangga melalui gas kota memberikan dampat ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat terutama untuk bahan bakar rumah tangga. Dengan menggunakan gas kota masyarakat dapat mengurangi separuh biaya yang harus dikeluarkan dibandingkan jika menggunakan gas tabung. "Biaya untuk masak dan segala macam bisa kurang separuhnya, hematnya mungkin 30 hingga 50.000 sebulan tapi besar sekali kalau untuk kelas menengah kebawah, jadi mohon dukungannya," jelas Jonan.

Pembangunan jaringan gas rumah tangga merupakan komitmen Pemerintah untuk melaksanakan konversi energi. Jumlah pembangunan Jaringan Gas (Jargas) pada tahun 2016 sebanyak 88.915 Sambungan Rumah (SR). Jumlah ini meningkat lebih dari 500% dibanding tahun 2014 yang berjumlah 16.949 SR. Total, hingga saat ini telah tersambung 101.318 SR, dengan rincian 96.551 SR menggunakan dana APBN dan 4.767 SR dari Non-APBN.

Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, tahun 2017 mendatang anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk membangun 50.000 hingga 60.000 SR namun demikian, sehubungan dengan permintaan Menteri ESDM untuk membangun 100.000 SR, maka Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi akan mengoptimalkan anggaran tersedia termasuk mengusulkan perubahan di APBN. "Usulan awal kita kan 200.000 SR, jadi kalau bisa membangun hingga 100.000 SR itu bagus sekali," ujar Wiratmaja. (SF)

Share This!