Hasil Penelitian Semburan Gas di Indramayu

Saturday, 10 May 2008 - Dibaca 4533 kali

Kemunculan gas di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu sudah berlangsung sejak April 2008. Gas ini muncul di sawah penduduk pada areal seluas 250 x 100 m, dan berupa titik-titik tembusan gas berukuran kecil sampai berdiameter 20 cm yang berjumlah ribuan titik bertekanan lemah. Lokasi terjadinya kemunculan gas berjarak 75 m sebelah barat sumur pemboran Pertamina JBT 175, yang pada saat ini sudah tidak berproduksi.

Ditinjau dari tekanan tembusan gas yang rendah, serta tidak terdeteksinya gas-gas H2S, CO, dan CO2, kemungkinan tembusan gas tersebut berasal dari lapisan batuan yang dangkal dan bukan hasil pemboran dalam. Kecil kemungkinan tembusan gas berasal dari kebocoran sumur pemboran Pertamina JBT 175.

Jenis gas yang muncul pada tembusan berupa metana berkadar kecil dan bertekanan lemah. Gas metana diduga berasal dari kantong gas dangkal berupa lensa-lensa kecil endapan organik pada lingkungan aluvial pantai dengan volume kecil. Gas ini dapat berhenti dengan sendirinya seiring dengan penurunan tekanan dan volume gas. Kejadian kemunculan gas di lokasi ini dapat terjadi di area sekitarnya bila lapisan penutupnya mengalami retak.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak perlu panik karena dari gas yang muncul, tidak terdeteksi adanya gas-gas yang berbahaya bagi kehidupan. Bila terjadi kemunculan gas baru pada areal di sekitarnya, maka penduduk setempat dihimbau untuk tidak mendekati dan menyalakan api di lokasi tersebut sampai radius 5 m untuk menghindari terjadinya kebakaran.

Share This!