Gempa di Tenggara Siau Tagulandang Biaro Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Friday, 26 October 2018 - Dibaca 3178 kali

Pagi ini, Jumat (26/10), gempa bumi mengguncang Sulawesi Utara pada pukul 06.15 WIB dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 10 km, berjarak 128 km di Tenggara Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara. Gempa tersebut, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), gempa bumi berasosiasi dengan sesar aktif pada Zona Punggungan Mayu yang terbentuk akibat tumbukan antara mikro kontinen Sangihe, mikro kontinen Halmahera, dan kerak Samudera Laut Sulawesi.

"Dari informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 126.31? BT dan 1.62? LU dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 10 km, berjarak 128 km tenggara Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara," ungkap Kepala PVMBG Kasbani.

Kasbani menjelaskan bahwa kondisi geologi dengan sumber gempa bumi tersebut disusun oleh batuan aluvium dan vulkanik berumur Kuarter, batuan sedimen berumur Tersier dan batuan pra-Tersier. Batuan vulkanik Kuarter dan aluvium bersifat urai/lepas sehingga memperkuat efek guncangan gempabumi.

Gempa bumi tidak berpotensi menyebabkan tsunami karena energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut. Namun, intensitas guncangan gempa bumi terbesar akan dirasakan di wilayah yang berdekataan dengan pusat gempa bumi dan semakin melemah jika jarak dengan pusat gempa semakin jauh.

"Berdasarkan BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Manado dan Tondano dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity). Hingga tanggapan ini dibuat, belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi ini," tandas Kasbani.

PVMBG menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Selain itu, masyarakat diminta agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil.

Penulis: Dwi Antoningtyas

Share This!