Frekuensi Gempa Guguran Terus Meningkat
Sementara data pada Senin (8/5), gempa guguran mengalami peningkatan cukup besar atau terjadi sebanyak 102 kali, sementara jenis gempa vulkanik dangkal (VTB) 2 kali, gempa fase banyak (MP) 140 kali dan gempa tektonik 3 kali.
Dari Pos Pengamatan Babadan juga dilaporkan sinar api puncak Merapi terlihat sebanyak 7 kali, Jrakah sebanyak 5 kali, dan Selo sebanyak 1 kali. Secara visual dari Pos Pengamatan Kaliurang terlihat morfologi kubah lava yang terus mengalami perubahan yang relatif cepat. Untuk guguran lava pijar, Pos Pengamatan Kaliurang melaporkan adanya guguran lava pijar sebanyak 23 kali pada tanggal 8 Mei 2006, yang masuk ke pelataran Gendol dengan jarak luncur sekitar 150 m. Namun, pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9 Mei 2006 dari pukul 00.00 s.d. pukul 06.00 terhalang oleh kabut.
Berdasarkan pengamatan visual, keadaan asap solfatara berwarna putih tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 600 meter terukur dari Pos Pengamatan Jrakah pada pukul 05.30 WIB. Cuaca di sekitar puncak pada pagi hari cerah, sedangkan siang, sore, dan malam hari berkabut dan mendung. Berdasarkan hasil laporan ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi DESDM sampai tanggal 9 Mei 2006 pukul 06.00 WIB belum menaikkan status Gunungapi Merapi dari SIAGA ke AWAS.
Share This!