DESDM Lakukan Studi Banding Pengeloaan Data Migas

Sunday, 30 November 2008 - Dibaca 3532 kali

JAKARTA. Seusai melakukan pertemuan Energy Working Group Meeting Indonesia-Belanda ke 13 di Belanda, delegasi RI melakukan studi banding pengelolaan data migas di Fugro Netherlands. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mempelajari pengelolaan data serta menjelaskan kebijakan pengelolaan data migas di Indonesia.

Fugro Netherlands memiliki 3 divisi kegiatan yaitu, Geotechnical Services, Survey Services dan Geoscience Services. Fugro multi-clien saat ini memiliki database sepanjang 350.000 km untuk 2D dan sekitar 10.000 km2 untuk data 3D khususnya di Eropa Barat Daya. Pihak Fugro telah melakukan kegiatan di Indonesia antara lain akuisisi data seismik 2D di Semai Basins serta di Banggai Sula Basin.

Dalam kesempatan ini pihak Fugro mengatakan, bahwa masa berlaku kontrak survei seismik memiliki pengaruh yang besar terhadap daya tarik investasi, karena itu mereka mengharapkan Pemerintah Indonesia agar mempertimbangkan hal tersebut dengan memperpanjang masa berlaku kontrak yang saat ini berlaku 5 tahun.

Delegasi RI yang dipimpin Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN), Novian M. Thaib menjelaskan bahwa masa berlaku kontrak survei seismik di Indonesia yang berlaku 5 tahun tersebut dapat diperpanjang jika memang diperlukan.

Kunjungan ke Shell E&P

Kunjungan dilanjutkan ke Shell E&P dengan maksud yang sama dengan di Fugro. Selain itu juga untuk menindak lanjuti komunikasi antara Ditjen Migas dengan pihak Shell E&P pada tahun 2007 mengenai rencana penyerahan data-data terbuka yang saat ini masih disimpan pihak Shell E&P.

Dalam kunjungan di Shell E&P ini Delegasi RI yang antara lain diwakili Kepala Pusat Data dan Informasi ESDM serta Kepala Biro Hukum dan Humas menjelaskan mengenai kebijakan pengelolaan data migas di Indonesia termasuk upaya untuk mengumpulkan data-data migas lama yang saat ini masih tersimpan di Belanda (arsip nasional Belanda).

Pada kesempatan tersebut pihak Shell E&P menyanggupi untuk menyerahkan data migas yang terdiri dari 10.000 data sumur dan sekitar 1.000 data seismik, selain itu mereka akan melakukan scanning data-data migas lama yang selanjutnya akan diserahkan kepada pihak Pemerintah Indonesia.

Share This!