Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Sepakati Empat Asumsi RAPBN-P 2008

Thursday, 10 April 2008 - Dibaca 3045 kali

Tingkat produksi minyak mentah Indonesia adalah 927 ribu barel per hari. Sedang besaran ICP adalah US$ 95 per barel. Berdasarkan asumsi ini maka penerimaan migas sekitar Rp 246,3 triliun. Sedang penerimaan sektor ESDM (termasuk komoditas sumber daya mineral) menjadi sekitar Rp 284,2 triliun.

Besaran Alpha (besarnya marjin dan distribusi) untuk PT Pertamina disepakati sebesar 9 %, turun dari 12,5 %. Berdasarkan asumsi volume BBM sebesar 37 juta Kilo Liter dan volume LPG (setara minyak tanah) sebesar 2 juta KL, maka total subsidi BBM menjadi Rp 130,9 triliun. Sedang subsidi listrik sebesar Rp 61,01 triliun (tidak termasuk kekurangan subsidi listrik tahun 2007 sebesarRp 4,28 triliun).

Pelaksanaan efisiensi BBM sebagai upaya pengurangan subsidi BBM sangat tergantung kepada tingkat kesuksesan program konversi minyak tanah ke LPG, distribusi tertutup BBM melalui kartu kendali, program smart card untuk Premium dan Solar serta penegakan hukum bagi penyalahgunaan BBM.

Pelaksanaan kartu kendali akan dilakukan secara bertahap di enam propinsi di pulau Jawa. Sedang smart card sedang dipertimbangkan secara cermat akan didahului dengan sosialisasi sebelum diberlakukan uji coba pelaksanaan di Batam dan Bali. Ke dua lokasi itu merupakan daerah distribusi BBM yang terpisah dengan tingkat pendapatan masyarakat tergolong cukup.

Adapun pengurangan subsidi listrik dilakukan setelah sosialisasi program penghematan untuk pelanggan R-3 dilakukan. Secara bersamaan juga akan dibagikan Lampu Hemat Energi (LHE). Upaya efisiensi lain berupa penggantian bahan bakar diesel dengan MFO bagi seluruh pembangkit listrik BBM, penggunaan gas bumi untuk pembangkit listrik di Muara tawar serta mengurangi susut jaringan dan Alpha BBM PLN sebesar 5 %.

Share This!