Agen dan Pengkalan Minyak Tanah Dilibatkan Dalam Konversi Elpiji
"Jadi para Agen dan Pangkalan Minyak Tanah jangan khawatir akan tetap mendapat pekerjaan untuk mendistribusikan Elpiji seiring dengan pelaksanaan program konversi Minyak Tanah ke Elpiji," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Selasa (8/5) siang saat Peluncuran Program Konversi Minyak Tanah ke Elpiji di Kebon Pala, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
Hadir pada acara peluncuran program konversi yang dilakukan oleh Wakil Presiden M Yusuf Kalla antara lain Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Meneg UKM Suryadharma Ali, Meneg Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Dirjen Migas Luluk Sumiarso, Kepala BP Migas Kardaya Warnika, Kepala BP Migas Tubagus Haryono serta Direksi dan Komisaris PT Pertamina.
Saat memberikan sambutan sebelum Wapres M Yusuf Kalla meluncurkan program konversi, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan setelah dilakukan serangkaian uji coba di sejumlah lokasi, program konversi minyak tanah ke elpiji siap untuk dilakukan. Program ini diharapkan bisa menekan subsidi BBM dalam APBN yang nilainya saat ini sekitar Rp 60 triliun.
Saat ini telah dilakukan tender sebanyak 4.576.650 kompor gas satu tungku oleh PT Pertamina. Sedang tender yang dilakukan UKM sebanyak 371.142 set. Sehingga masih ada sisa kebutuhan sebanyak 1.016.708 set. Adapun tabung Elpiji 3 kg yang akan dibagikan gratis sebanyak 6 juta tabung. Tabung untuk rolling 7,8 tabung. Sehingga total tabung Elpiji 3 kg yang dibutuhkan sebanyak 13,8 juta.
Untuk mendukung program konversi minyak tanah ke Elpiji akan dilakukan pembangunan infrastruktur. "Stasiun pengisian (filling station) Elpiji 3 kg akan dikembangkan kapasitas yang ada di Jawa dan Bali dan menambah filling station baru sesuai dengan rencana pengembangan terminal Elpiji," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.
Selain itu juga tengah disiapkan beberapa terminal Elpiji di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rinciannya adalah pembangunan terminal Elpiji Pressurized di Jawa Barat dengan kapasitas 10 ribu MT yang diperkirakan siap beroperasi bulan Agustus 2007. Penggunaan floating storage Elpiji Refrigerated di Jawa Barat berkapasitas 35 ribu MT yang akan siap beroperasi tahun 2008.
Sedang terminal Elpiji Pressurized di tiga lokasi yaitu Semarang, Tanjung Wangi dan Surabaya dengan kapasitas antara 18 ribu dan 30 ribu MT yang tendernya selesai Mei 2007 dan siap beroperasi tahun 2009. Adapun terminal Elpiji Refrigerated di Jawa Barat berkapasitas sekitar 150 ribu MT dan di Jawa Timur berkapasitas 120 ribu MT dilakukan bekerjasama dengan pihak ke tiga.
Share This!