1.002 BBTUD Untuk Program 35.000 MW

Tuesday, 21 June 2016 - Dibaca 2957 kali

JAKARTA - Semakin meningkatnya kebutuhan gas, maka semakin besar juga alokasi gas untuk kebutuhan domestik, terutama untuk ketenagalistrikan termasuk untuk program 35.000 MW. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam Rapat Kerja bersama DPR RI di Jakarta (21/6). Sudirman memaparkan untuk tahun 2016 kebutuhan gas untuk pembangkit tenaga listrik adalah 429 billion cubic feet (BCF). "Diharapkan porsi gas akan semakin besar, sehingga pada tahun 2025 kebutuhan gas diperhitungkan akan meningkat menjadi sebesar 473 BCF", papar Sudirman.

Terkait kebutuhan gas untuk program 35.000 MW, Sudirman mengatakan bahwa di tiap wilayah Indonesia memiliki besaran kebutuhan gas yang berbeda-beda. "Di Pulau Sumatera PLN akan membangun 1.079 MW dengan kebutuhan 119 billion british thermal unit per day (BBTUD), IPP akan membangun 1.088 MW dengan kebutuhan 166 BBTUD. Di Pulau Jawa, PLN akan membangun 2504 MW dengan kebutuhan 119 BBTUD dan IPP akan membangun 4.250 MW dengan kebutuhan 305 BBTUD".

"Di Pulau Kalimantan akan dibangun pembangkit listrik sebesar 1.091 MW dengan kebutuhan gas sebesar 86 BBTUD, yang dibagi untuk PLN sebesar 956 MW dengan kebutuhan 81 BBTUD dan IPP sebesar 135 MW dengan kebutuhan 5 BBTUD. Selanjutnya, Pulau Sulawesi membutuhkan gas total sebesar 148 BBTUD yang terbagi untuk PLN membangun 1.770 MW dengan kebutuhan 139 BBTUD dan IPP membangun 60 MW dengan kebutuhan gas sebesar 9 BBTUD", jelas Sudirman.

Sudirman melanjutkan, untuk Pulau Nusa Tenggara PLN akan membangun 450 MW dengan kebutuhan gas sebesar 9 BBTUD. Sementara di Pulau Maluku dan Papua, PLN akan membangun 430 MW dengan total kebutuhan gas sebesar 50 BBTUD.

"Angka-angka tersebut merupakan bagian dari RUEN yang kita jadikan pedoman, serta merupakan bagian dari RUPTL yang baru kita putuskan", pungkas Sudirman. (WA)

Share This!